BOLTIM, BeritaManado.com – Salah satu anggota DPRD Boltim, Sofyan Alhabsyi soroti Stasiun Pengisian Bahan Bakar umum (SPBU) di Jalan Trans Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur, Rabu (18/09/2019).
Pasalnya Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis solar dan bensin di SPBU Tutuyan cepat habis, bahkan tanki yang masuk pada malam hari, paginya pun langsung habis.
“Solar dan bensin masuk tengah malam di SPBU tutuyan, paginya habis, korupsi yang dibiarkan,” kata Habsyi pada statusnya di akun facebook miliknya.
Ditemui di kantor DPRD Boltim oleh sejumlah wartawan, Alhabsyi geram BBM yang ada di SPBU Tutuyan cepat habis.
“Inikan minyak masih ada tadi malam jam 11, paginya sudah tidak ada, solar dan bensin. Solar lebih dulu masuk kemudian bensin. Paginya saya ingin mengisi solar sudah tidak ada. Kalau diminum pun tidak akan cukup seandainya itu air. Tidak akan abis,” tegasnya.
Sofyan yang merupakan anggota legislatif terpilih untuk ketiga kalinya ini mengatakan, SPBU Tutuyan lebih mengutamakan gallon dan jergen dari pada kendaraan yang ada di Boltim.
“Mereka lebih mengutamakan galon, dijual ke galon, sengaja dijual ke galon karena mereka dapat fee Rp. 10.000/gallon. Pengisian pun kadang dimatikan lampunya,” ungkapnya.
Ia juga meminta wartawan untuk menghitungnya.
“hitung kalau tangki 8000 liter dibagi 30 liter/galon berarti ada 2666 galon, dikali 10rb berarti ada 2.6 juta, kalau tiap hari seperti itu, belum dua item, di kali 2 truk solar dan bensin sama, berarti ada 500 galon lebih, setiap harinya ada 5 juta lebih, itu per hari, berapa perbulannya korupsinya dia dari minyak,” bebernya.
Ia menduga ada pembiaran oleh aparat penegak hukum. police line pun katanya hanya terpasang beberapa menit lalu terbuka lagi.
“Jangan nanti rakyat yang lakukan tindakan. Dianggap lagi salah karena menghakimi dan lain sebagainya, karena saya anggap ini pembiaran bagi aparat penegak hukum,” tandasnya.
Salah satu karyawan SPBU Tutuyan saat ditemui mengatakan ia masih sempat mengisi BBM jenis solar ke salah satu mantan anggota DPRD Boltim namun saat salah satu anggota DPRD Boltim lainnya datang solar sudah habis.
“Saya masih sempat mengisi solar ke ko’ Tomy (Tomy Sumendap), tapi saat aba Um (Sofyan Al Habsyi) datang solarnya habis,” terang salah satu karyawan.
Jemmy Holan yang merupakan Koordinator SPBU merangkap karyawan mengaku sudah semenjak kehabisan BBM kemarin, pihaknya sudah tidak melayani Galon untuk BBM subsidi.
“Kita juga serba salah, kita tutupnya malam jam 10, namun ada antrian, mau tidak mau harus dilayani, nah kadang pagi atau siangnya sudah habis,” jelasnya.
Ia katakan, kadang yang datang membeli BBM menggunakan galon merupakan masyarakat Boltim yang berasal dari desa yang jauh mengakses BBM, seperti matabulu dan lain sebagainya.
“kami hanya menjual, mereka juga butuh BBM untuk mengisi kapal-kapal mereka. Jadi kami harus layani,” keluhnya.
DPRD jangan hanya melihat dari satu sisi saja, lihat juga siapa yang mengisi galon, masyarakat kita atau dari luar.
“Tidak mungkin mereka mau membawa kapalnya kesini. dan biasanya kapal-kapal juga terbantukan dengan BBM yang dijual eceran di pelosok Desa,” pungkas Jemmy. (Wan)