Manado, BeritaManado.com — Kawanua Se Dunia Australia Incorporated (KSD) Australia dengan bangga mengumumkan keberhasilan pelaksanaan Movie, Music and Dance Night: Indonesia Calling and Fundraising (Malam Film, Musik, dan Tari:
Indonesia Memanggil dan Penggalangan Dana yang berlangsung pada Hari Sabtu 12 Oktober 2024 di Ruang Bhinneka Konsulat Jenderal Republik Indonesia Melbourne Australia.
Acara ini mempertemukan para kawanua, komunitas diaspora Indonesia lainnya dan orang Australia yang menghasilkan pengalaman yang berdampak dan menarik bagi semua peserta.
Sorotan Acara
Lebih dari 100 orang berpartisipasi dalam acara tersebut, termasuk Konsul Jenderal Pak Kuncoro Giri Waseso, Anthony Liem dan Helen Wong (anak dari Fred Wong tokoh Black Armada dari Sydney yang mendanai gerakan boycott Black Armada Sep 1945.
- Pemutaran file Indonesia Calling yang disutradarai oleh Joris Ivens, film berdurasi 22 menit pasca Perang Dunia ke-2 tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia di Australia
- Video salam dari Jason Walandouw, cucu dari Jan Walandouw
- Musik live oleh penyanyi Kawanua: Sasha Lapod McGrath, Gladys Maerah, Eldy Maera dan Valdy Salmon
- Salsa Dance oleh Signoria from J. W Dance yang dipimpin oleh Juiz Werdhidara
- Line Dance yang dipimpin oleh Fransica Pandi
- Penjualan Kukis Manado seperti Cucur, Panada, Klappertart, Balapis, Onde-onde dan Bolu Kukus
- Penjualan Makanan Manado seperti Ayam Rica, Rica Roa dan Acar Kuning
- Penjugalan Tiket Undian berhadiah Garuda Vouchers senilai $1000
- Busana tahun 1940-an untuk merayakan masa lalu
- Semua hasil akan disumbangkan untuk Program Desa Cerdas di Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia
Latar Belakang Sejarah
Pada tanggal 30 September 1945 di Savoy Theater 172 Russell Street, Melbourne diadakan pertemuan besar yang dihadiri oleh banyak warga negara Australia di Melbourne untuk mendukung Kemerdekaan Republik Indonesia dan sepakat untuk terus memboikot kapal-kapal Belanda yang berlabuh di Pelabuhan Melbourne agar tidak berlayar ke Indonesia dengan membawa tentara, senjata, amunisi dan uang dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.
Di kamp batalion Tentara KNIL di Middle Park terdapat sekitar 50 tentara dari Jawa, Minahasa dan Maluku untuk menolak perintah.
Kemudian tiga orang di antaranya ditangkap oleh Provost Australia di Hotel Metropole 377 Bourke St yang disebut
“Rumah Indonesia” karena banyak orang Indonesia yang sering berkumpul di sana.
Terutama yang terkait dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia di Australia, kita memiliki nama-nama Diaspora Minahasa Kawanua yang datang ke Australia pada tahun 1942-1945 dan berjuang bersama dengan pemboikotan Armada Hitam yang dapat Anda temukan di panel-panel yang dipasang di ruangan acara.
Dari film Indonesia Calling, kita memiliki Jan Walandauw yang mendapatkan bendera Merah Putih dan melakukan orasi, Pet Tangkilisan, juru komunikasi, Leo Lasut, sekretaris, Andries Sorongan, Anton Maramis dan sebagainya.
Kita juga memiliki prajurit KNIL seperti Gustaaf Kamagi, Dengah, Lengkong, Lantang, Waworuntu dan tahanan Boven Digoel, Pieter Kalalo dan Pande Iroth.
Singkatnya, sejarah Perang Dunia II yang kita ulas kembali pada acara malam ini adalah bukti perpaduan sosial budaya, asimilasi, dan akulturasi antara 3 negara besar, Indonesia, Australia, dan Belanda yang diwakili oleh Joris Ivens, sutradara Belanda.
Tentang Kawanua Se Dunia Australia Incorporated
Kawanua Se Dunia (KSD) Australia Incorporated adalah organisasi jaringan komunitas nirlaba dari diaspora Indonesia yang berasal dari Minahasa di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, yang tinggal,
bekerja, dan belajar di Australia. KSD adalah singkatan dari “Kawanua Se Dunia” atau “sahabat di seluruh dunia”.
Secara spesifik, orang Kawanua adalah orang Minahasa atau Manado yang berasal dari daerah Minahasa di provinsi Sulawesi Utara di Indonesia Timur dengan Manado sebagai ibu kota provinsi tersebut.
Istilah Kawanua hanya untuk orang Minahasa yang tinggal di luar Minahasa.
“Kawanua” berarti “sahabat desa/tempat yang sama”, “Ka” berarti “sahabat” dan “wanua” berarti “desa/tempat”.
Suku Minahasa adalah kelompok etnis pribumi dari provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Sulawesi Utara.
Pengurus KSD Australia Incorporated
- Ketua: Jeffry Liando
- Wakil Ketua: Willie Cornelis
- Sekretaris: Mergie C Sompie
- Wakil Sekretaris: Handiyani Rantung
- Bendahara: Kartineke Rombot
- Wakil Bendahara: Ophelia Lumowa Mortyn
- Direktur Sosial Budaya: Fransisca Pandi
- Direktur Ekonomi dan Perdagangan: Anne Tjoeka
- Direktur Program Desa Cerdas: Yaulie Rindengan
(*/Erdysep Dirangga)