Ratahan – Tiga daerah pemekaran yaitu Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dan Kota Kotamobagu (KK) punya peluang memiliki Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan latar belakang pendidikan yang relevan. Mereka adalah Fena Kindangen SE.Par (Mitra), Chrisnaldus Roring SE.Par (Tomohon) dan Sofyan Paninggiran SE.Par (Boltim). Ketiganya merupakan jebolan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) Manado.
Baik Fena dan Sofyan, keduanya menempuh jalur akademik secara reguler. Sedangkan Crisnaldus yang biasa disapa Inal mengambil kuliah sambil kerja alias extention class. Namun dari sisi tempat berkarir, Fena dan Inal langsung membidik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di daerah masing-masing. Sedangkan Sofyan masih berkelana di Dinas Perhubungan Kebudayaan Pariwisata Komunikasi dan Informasi KK.
Mengenai peluang untuk menduduki kursi pejabat eselon dua, ketiganya belum memikirkan sejauh itu. Fokus pada tugas dan tanggung jawab terhadap posisi yang saat ini ditempati adalah yang terpenting. Soal karir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) kedepannya, mereka bertiga juga kompak mengatakan hal itu sepenuhnya merupakan kewenangan kepada daerah yang memimpin di masa yang akan datang.
“Saat ini saya hanya fokus terhadap tugas sehari-hari. Saya tidak memikirkan hal-hal yang belum masih jauh. Saya rasa juga teman-teman satu kampus dulu yang berkarir sebagai PNS juga memikirkan hal yang sama. Memang menjadi alumnit STIEPAR Manado membuat kami bangga, karena antara latar belakang pendidikan dan tempat kerja itu sangat cocok,” ungkap alumni angkatan pertama ini.
Demikian juga dengan Chrisnaldus Roring. Merintis karir sebagai anggota Satpol PP, tak lantas membuatnya patah semangat. Dengan menempuh jalur extention class, Inal panggilan akrabnya akhirnya bisa mendapatkan gelar Sarjana setelah ditempatkan di Disparbud Kota Tomohon. Begitu pula dengan Sofyan. Merantau dari seberang lautan Kota Tahuna, ia berhasil merengkuh gelar Sarjana ekonomi Pariwisata (SE.Par) pada tahun 2007. (Frangki Wullur)