BeritaManado.com — Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, memiliki tantangan besar dalam upaya memerangi kemiskinan.
Salah satu faktor yang berperan penting dalam mempertahankan ketimpangan sosial adalah pendidikan.
Anak-anak dari keluarga kurang mampu sering kali tidak mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan berkualitas.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia menggagas program Sekolah Rakyat, sebuah solusi nyata untuk memutus mata rantai kemiskinan dan memberikan kesempatan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Program Sekolah Rakyat hadir dengan misi mulia, yakni memberikan pendidikan berkualitas yang bersifat gratis dan berasrama bagi anak-anak dari keluarga yang terbelakang secara ekonomi.
Melalui program ini, anak-anak akan diajarkan ilmu pengetahuan, membangun karakter, dan dibekali dengan keterampilan yang akan berguna dalam perjalanan hidup mereka.
Langkah ini diharapkan akan memastikan bahwa setiap anak, terlepas dari latar belakang ekonominya, memiliki akses terhadap pendidikan yang layak dan berkualitas.
Seperti dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com, Presiden Prabowo memiliki pandangan bahwa seorang anak pemulung tidak boleh menjadi pemulung, dan seorang anak buruh tidak harus selamanya hidup dalam keterbatasan.
Dirinya ingin membuka jalan bagi generasi muda untuk keluar dari jerat kemiskinan melalui program sekolah rakyat.
Dengan demikian, mereka diharapkan akan menjadi agen perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya, sekaligus mendorong kemajuan bangsa secara keseluruhan.
Berikut lima rencana program sekolah rakyat yang digagas Presiden Prabowo:
- Membangun 200 Sekolah Berasrama Tahun Ini
Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 200 sekolah rakyat berasrama dalam tahun ini. Setiap sekolah akan menampung hingga seribu siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Sekolah ini akan diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mereka mendapatkan pendidikan yang layak tanpa terbebani biaya. - Target 53 Sekolah Diresmikan dalam Tiga Bulan ke Depan
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa 53 sekolah rakyat pertama ditargetkan dapat diresmikan dalam tiga bulan ke depan. Beberapa gedung milik Kementerian Sosial yang sudah ada akan segera direnovasi untuk mempercepat realisasi program ini. - Menyasar Wilayah dengan Kantong Kemiskinan
Pemerintah berencana membangun 200 sekolah rakyat setiap tahun, sehingga dalam lima tahun ke depan setidaknya akan ada satu sekolah rakyat di setiap kabupaten, terutama di daerah yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi. Program ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mengakses pendidikan berkualitas. - Kolaborasi dengan Berbagai Kementerian
Untuk memastikan keberhasilan program ini, Presiden Prabowo telah meminta Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga untuk mengawal jalannya pembangunan sekolah rakyat sesuai rencana. - Lebih dari Sekadar Sekolah, Ini adalah Pemberdayaan Masyarakat
Presiden Prabowo menekankan bahwa program sekolah rakyat bukan hanya tentang membangun fasilitas pendidikan, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam memberdayakan masyarakat miskin. Dengan konsep pendidikan gratis dan berasrama, diharapkan lulusan sekolah rakyat memiliki kemampuan akademik yang unggul serta karakter kuat untuk menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.
Program Sekolah Rakyat bukan sekadar proyek pembangunan fasilitas pendidikan, tetapi sebuah langkah revolusioner dalam menciptakan kesetaraan akses bagi seluruh anak bangsa.
Sebagai tonggak baru dalam pemerataan pendidikan dan pengentasan kemiskinan, program ini membuka peluang bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mengubah nasib mereka melalui jalur pendidikan yang berkualitas.
Tidak boleh ada lagi anak yang terjebak dalam pusaran kemiskinan hanya karena keterbatasan ekonomi orang tuanya.
Dengan konsep pendidikan gratis dan berasrama, mereka akan mendapatkan lingkungan belajar yang kondusif, bimbingan terbaik, serta akses terhadap ilmu dan keterampilan yang dapat menjadi modal bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih cerah.
Program ini bukan hanya sekadar membangun sekolah, tetapi juga menanamkan harapan, membangun karakter, dan menciptakan generasi penerus yang siap menjadi agen perubahan bagi diri mereka sendiri, keluarga, dan masyarakat luas.
(jenlywenur)