Manado – Menteri Kesehatan Republik Indonesia dr Nafsiah Mboi Sp.A, MPH ketika memaparkan materi Perempuan dan Akses Pelayanan Kesehatan mengungkap perilaku beberapa kelompok masyarakat. Anak dan remaja juga menjadi perhatian khusus pemerintah.
Dijelaskan ibu Menteri bahwa Inpres nomor 9 tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional. Kesetaraan gender menurutnya, meliputi kesetaraan perempuan dan laki-laki.
Beberapa hal dijelaskan diantaranya, untuk kesehatan masa kanak-kanak 0-14 tahun ditemukan ada kelompok masyarakat lebih mengutamakan anak laki-laki. “Perilaku ini dapat mempengaruhi kesehatan anak perempuan sehingga menjadi tekanan bagi ibu sehingga pola asuh menjadi bias gender,” ujar Nafsiah pada pertemuan pemimpin perempuan se-Indonesia di Hotel Aryaduta, Selasa (12/2).
Mencengangkan, hal lain yang diungkap mantan anggota MPR-RI ini bahwa hasil survey perlindungan anak tahun 2012, 94 persen remaja SMP dan SMA usia 15-19 tahun mengaku pernah melakukan seks pranikah.
“Nah, ini menjadi perhatian khusus para orang tua terutama ibu rumah-tangga. Termasuk kasus AIDS menurut pekerjaan sampai September 2012, ibu rumah tangga nomor dua tertinggi terjangkit HIV/AIDS karena ketularan dari suami,” tambah Nafsiah.
Menteri Kesehatan juga mengingatkan sesuai PP 109/2012, mengenai perlindungan bagi anak dan perempuan hamil dari bahan yang mengandung zat adiktif berupa tembakau. (Jerry)
Manado – Menteri Kesehatan Republik Indonesia dr Nafsiah Mboi Sp.A, MPH ketika memaparkan materi Perempuan dan Akses Pelayanan Kesehatan mengungkap perilaku beberapa kelompok masyarakat. Anak dan remaja juga menjadi perhatian khusus pemerintah.
Dijelaskan ibu Menteri bahwa Inpres nomor 9 tahun 2000 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional. Kesetaraan gender menurutnya, meliputi kesetaraan perempuan dan laki-laki.
Beberapa hal dijelaskan diantaranya, untuk kesehatan masa kanak-kanak 0-14 tahun ditemukan ada kelompok masyarakat lebih mengutamakan anak laki-laki. “Perilaku ini dapat mempengaruhi kesehatan anak perempuan sehingga menjadi tekanan bagi ibu sehingga pola asuh menjadi bias gender,” ujar Nafsiah pada pertemuan pemimpin perempuan se-Indonesia di Hotel Aryaduta, Selasa (12/2).
Mencengangkan, hal lain yang diungkap mantan anggota MPR-RI ini bahwa hasil survey perlindungan anak tahun 2012, 94 persen remaja SMP dan SMA usia 15-19 tahun mengaku pernah melakukan seks pranikah.
“Nah, ini menjadi perhatian khusus para orang tua terutama ibu rumah-tangga. Termasuk kasus AIDS menurut pekerjaan sampai September 2012, ibu rumah tangga nomor dua tertinggi terjangkit HIV/AIDS karena ketularan dari suami,” tambah Nafsiah.
Menteri Kesehatan juga mengingatkan sesuai PP 109/2012, mengenai perlindungan bagi anak dan perempuan hamil dari bahan yang mengandung zat adiktif berupa tembakau. (Jerry)