MANADO – Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Sulawesi Utara sudah dilakukan MoU dengan seluruh Kepala Sekolah se Sulut serta Diknas di Kabupaten/Kota. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulut DR. Djouhari Kansil.
“BOS itu dananya sudah masuk dan dokumennya sudah saya cek dari Kabupaten/Kota sudah ada dari jumlah siswanya, kita harapkan nantinya tanggal sembilan paling lambat kita sudah transfer melalui Bank BRI,” ujar Kansil.
Saat ditanya oleh para wartawan di Kantor Gubernur Sulut kenapa haru harus Bank BRI sebagai penyalur dana BOS untuk Sulut, padahal di Sulut sendiri punya bank daerah seperti Bank Sulut.
Menanggapi hal itu Kansil mengatakan “kenapa lewat BRI karena BRI ada sampai di kecamatan-kecamatan. Kalau misalnya Bank lainkan dia hanya ada di ibukota kabupaten, kasihan yang dari jauh dan BRI juga tidak meminta biaya untuk buka rekening”.
Kansil menjelaskan pemerintah provinsi sudah mengundang pihak Diknas di Kabupaten/Kota serta dari Bank BRI guna membicarakan soal penyaluran dana BOS tersebut.
“Rekening semua sekolah sudah di print out jadi tidak dari pihak sekolah lagi yang buka rekeningnya, nanti buku rekeningnya diserahkan langsung ke sekolah,” kata mantan Kadis Diknas Sulut ini.
Hal ini dimaksudkan Kansil guna mempermudah dan tidak menghambat pihak sekolah dalam pengurusan penyaluran administrasi dana BOS.
“Kita memperkuat pengelolah BOS nya dari segi managemennya, artinya sekolah ini kan ribuaan, sehingga di Diknas itu ada 4-5 penanggung jawabnya. Jadi mereka cek dari Kabupataen/Kota. Itu yang diterapkan Diknas Provinsi artinya provinsi hanya mengurus administrasi untuk penyalurannya,” tegas Kansil.
Ia mengharapkan agar dana BOS ini bisa dikelolah dengan baik dan tepat sasaran sehingga kedepan tidak ada lagi permasalahan yang terjadi menyangkut penggunaannya di lapangan. (jrp)
MANADO – Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Sulawesi Utara sudah dilakukan MoU dengan seluruh Kepala Sekolah se Sulut serta Diknas di Kabupaten/Kota. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulut DR. Djouhari Kansil.
“BOS itu dananya sudah masuk dan dokumennya sudah saya cek dari Kabupaten/Kota sudah ada dari jumlah siswanya, kita harapkan nantinya tanggal sembilan paling lambat kita sudah transfer melalui Bank BRI,” ujar Kansil.
Saat ditanya oleh para wartawan di Kantor Gubernur Sulut kenapa haru harus Bank BRI sebagai penyalur dana BOS untuk Sulut, padahal di Sulut sendiri punya bank daerah seperti Bank Sulut.
Menanggapi hal itu Kansil mengatakan “kenapa lewat BRI karena BRI ada sampai di kecamatan-kecamatan. Kalau misalnya Bank lainkan dia hanya ada di ibukota kabupaten, kasihan yang dari jauh dan BRI juga tidak meminta biaya untuk buka rekening”.
Kansil menjelaskan pemerintah provinsi sudah mengundang pihak Diknas di Kabupaten/Kota serta dari Bank BRI guna membicarakan soal penyaluran dana BOS tersebut.
“Rekening semua sekolah sudah di print out jadi tidak dari pihak sekolah lagi yang buka rekeningnya, nanti buku rekeningnya diserahkan langsung ke sekolah,” kata mantan Kadis Diknas Sulut ini.
Hal ini dimaksudkan Kansil guna mempermudah dan tidak menghambat pihak sekolah dalam pengurusan penyaluran administrasi dana BOS.
“Kita memperkuat pengelolah BOS nya dari segi managemennya, artinya sekolah ini kan ribuaan, sehingga di Diknas itu ada 4-5 penanggung jawabnya. Jadi mereka cek dari Kabupataen/Kota. Itu yang diterapkan Diknas Provinsi artinya provinsi hanya mengurus administrasi untuk penyalurannya,” tegas Kansil.
Ia mengharapkan agar dana BOS ini bisa dikelolah dengan baik dan tepat sasaran sehingga kedepan tidak ada lagi permasalahan yang terjadi menyangkut penggunaannya di lapangan. (jrp)