Boroko, BeritaManado.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara melaksanakan Gebyar Gerakan Indonesia Membaca (GIM).
Kegiatan yang dipusatkan di lapangan kembar boroko itu mengangkat tema “Membaca Untuk Membangun Peradaban Bolmut” Selasa (30-11-2021).
Dalam sambutannya, Kadis Dikbud Sulha Mokodompis mengatakan, literasi merupakan kata yang begitu populer saat ini.
“Kata ini menyeruak sampai ke ruang batin pikiran publik,” ujarnya kepada BeritaManado.com.
Di milenium paruh ketiga ini, kata Sulha memang literasi adalah hal yang dasar.
“Kemajuan teknologi yang teramat pesat, sejatinya membutuhkan manusianya yang cakap berliterasi. Jika tidak? Teknologi akan menggiling manusia dalam keadaan tidak berdaya,” jelasnya.
Mengapa demikian? Menurutnya, kita bisa meninjau ruang publik, belakangan dihiasi oleh kegagapan pengguna teknologi yang berakhir di jeruji besi.
Ie menerangkan, kasus pidana pencemaran nama baik adalah hal yang paling umum dalam perbincangan ini.
“Ini terjadi bukan semata fenomena Kebablasan menggunakan teknologi, namun perlu untuk melihat lebih dalam bagaimana kemampuan kita mengoperasikan teknologi dengan baik,” katanya.
Tak sekedar menggunakannya sebagai pembantu bagi tugas-tugas manusia atau meringkas pekerjaan yang kita lakukan.
Namun, diungkapkannya, ada etika bagaimana seharusnya teknologi itu digunakan.
“Belakangan untuk hal ini kita menggunakan istilah literasi digital,” sambungnya.
Diterangkannya, literasi sendiri sekarang teramat mudah untuk dipasangkan dengan kata lainnya dalam segmen kehidupan masing-masing.
Daru hasil world economic forum tahun 2015, kita dikenalkan pada konsep 6 literasi dasar yang harus dikuasai: Literas Baca Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Finansial, Literasi Digital dan Literasi Budaya dan Kewargaan.
“Enam kemampuan dasar ini menggambarkan bahwa literasi tak sekedar kemampuan membaca dan menulis, labih dari itu ada upaya untuk menciptakan eksositem kemandirian hidup,” paparnya.
Gerakan Indonesia membaca dalam hal ini adalah bagian dari upaya yang dimaksud tadi, ada hal mendasar dari kegiatan membaca yang bisa bermuara pada transformasi atau perubahan kepada hal yang lebih baik.
“Informasi yang kita baca diharapkan dapat menjadi pemantik berpikir kritis dan kreatif untuk mengambil keputusan untuk masuk pada arus kemandirian masyarakat,” urainya.
Lanjutnya, hingga akhirnya orang-orang masuk dalam manusia literatatau manusia pembelajar sepanjang hayat.
Dalam perbincangan yang lain Gebyar GIM merupakan kegiatan membangun budaya baca masyarakat yang diselenggarakan secara lintas sektoral dengan melibatkan lembaga swasta, organisasi sosial, kemasyarakatan, keagamaan, kepemudaan, profesi, satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan nonformal, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan forum-forum yang menjadi mitra dinas pendidikan
“GIM bertujuan untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan, dan kepastian layanan bacaan kepada masyarakat dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan dan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan menjadi pembelajar sepanjang hayat,” tuturnya.
Ia berharap, GIM ini bisa menggerakkan keterlibatan dan partisipasi masyarakat baik dalam hal pelaksanaan maupun dalam hal penyediaan sarana dan prasarana serta media bacaan.
Perlu diketahui, kegiatan ini turut disupported oleh Erlangga selaku sponsor utama, juga TBM, SKB dan PKBM se-Bolang Mongondow Utara.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan sosialisasi Perbub literasi, launchin perpustakaan digital, sarahsehan kebijakan, pengembangan literasi daerah, pameran 6 literasi dasar.
Hadir pada kegiatan tersebut Bupati Depri Pontoh, Wakil Bupati Amin Lasena, Polres Bolmut, serta Catur Budi Santisa perencana ahli Muda Sub Koordinator fungsi tata kelola Dit PMPK.
(Nofriandi Van Gobel)