Bitung, BeritaManado.com – Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri berupaya menyembunyikan ekspresi kesedihan saat menyampaikan ada ratusan Kepala Keluarga (KK) di Kota Bitung yang mendapat intimidasi jelang Pemilu 2024.
Wali Kota menyampaikan, intimidasi lima tahunan itu selalu menghantui sekitar 300 hingga 400an KK di Kota Bitung setiap hajatan Pemilu karena tanah yang mereka tempati hanya sementara alias dipinjamkan oleh sang pemilih tanah.
Hal itu disampaikan Wali Kota saat menyampaikan sambutan di di upacara adat Tulude Kecamatan Maesa, Jumat (2/2/2024).
“Solusinya sudah ada dan bertahap. Kami hanya minta mereka bersabar,” kata Maurits dengan menundukkan kepala menyembunyikan raut kesedihan.
Maurits menceritakan, selama ini selalu dihembuskan intimidasi politik jelang Pemilu 2024 dari partai atau pemerintah. Tapi di Kota Bitung, yang terjadi adalah intimidasi terhadap ratusan KK yang terpaksa menumpang di lahan orang karena tidak mampu mebeli tanah sendiri.
Namun, kata dia, Pemerintah Kota dalam beberapa tahun belakangan aktif membeli aset lahan dengan tujuan ratusan KK yang selalu mendapat intimidasi setiap Pemilu bisa hidup tenang menentukan pilihan politiknya.
“Aset tanah itu kita tata jadi pemukiman layak. Selain bangunan rumah juga kita siapkan fasilitas jalan, drainase dan fasilitas lainnya. Tujuannya agar warga Kota Bitung tidak lagi hidup menumpang di tanah orang lain dan betul-betul merasa nyaman tinggal di kota ini,” katanya.
Program ini kata dia, sudah sementara berjalan dan dibantu tokoh agama, proses pemindahan warga ke pemukiman yang telah disiapkan sementara dilakukan. Semua, kata Maurits, dilakukan secara bertahap dengan melibatkan semua pihak bergotongroyong menyukseskan program itu.
“Selain itu, ada juga program bendah rumah dengan melibatkan sejumlah kalangan, baik itu tokoh agama, masyarakat, ASN dan swasta yang terpanggil berbagi untuk membenahi rumah warga kurang mampu. Ini semua adalah buah dari kerja malendong, bekerja dengan cinta, jauhi kebencian,” katanya.
(abinenobm)