Amurang—Inikah tahun disiplin yang diterapkan Bupati Christiany Eugenia Paruntu. Pasalnya, sejak bupati berada diluar daerah dalam rangka memperjuangkan dana dari pemerintah pusat. Ternyata, menjadi kebiasaan penuh, para kepala SKPD dan staf ikut tak hadir di ruangan masing-masing.
‘’Oh kasihan, sewaktu Bupati Ramoy Markus Luntungan, tak satupun kepala SKPD tak berada di ruangannya. Apalagi setiap hari Senin. Sebab, tiap Senin dilaksanakan apel. Dan benar, apel dipimpin bupati waktu itu. Dan sekarang, walau tidak menggelar apel harusnya kepala SKPD maupun staf harus berada di ruangannya,’’ ujar Berty Setligh, BA, pemerhati pemerintahan Minsel kepada beritamanado.com siang tadi.
Setligh mempertanyakan lagi, kalau ini berlangsung terus. Maka, dipastikan akan ada mosi tak percaya bagi kepala-kepala SKPD. Dimana pula, penempatan mereka oleh bupati salah sasaran.
‘’Salah satu kepala SKPD yang jarang sekali berada di kantor adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minsel. Dan banyak lagi kepala SKPD serta kepala bagian yang malas masuk kantor,’’ tegas Setligh heran.
Olehnya, kata mantan Kepala SMAN 1 Amurang ini, bupati harus segera melakukan rolling. Jangan tunggu lagi, sebab untuk memberikan kepastian Minsel aman datang dari kepala SKPD atau pembantu bupati.
‘’Bupati kan sesering berada diluar daerah untuk memperjuangkan bantuan untuk Minsel kedepan. Namun demikian, apa salahnya kalau bupati tak berada di Minsel. Terus, kepala SKPD dan staf menunggu di ruang masing-masing. Bukannya juga ikut keluyuran atau lainnya di luar kota,’’ ungkap mantan Sekretaris DPC Partai Gerindra Minsel ini.
Dari pantauan wartawan media ini, Jumat hari ini tak terlihat aktifitas apa-apa para pejabat eselon II, III maupun PNS yang ada di SKPD termasuk Sekretariat Daerah. Memang ada, tetapi PNS hanya dihitung dengan jari saja. (and)
Amurang—Inikah tahun disiplin yang diterapkan Bupati Christiany Eugenia Paruntu. Pasalnya, sejak bupati berada diluar daerah dalam rangka memperjuangkan dana dari pemerintah pusat. Ternyata, menjadi kebiasaan penuh, para kepala SKPD dan staf ikut tak hadir di ruangan masing-masing.
‘’Oh kasihan, sewaktu Bupati Ramoy Markus Luntungan, tak satupun kepala SKPD tak berada di ruangannya. Apalagi setiap hari Senin. Sebab, tiap Senin dilaksanakan apel. Dan benar, apel dipimpin bupati waktu itu. Dan sekarang, walau tidak menggelar apel harusnya kepala SKPD maupun staf harus berada di ruangannya,’’ ujar Berty Setligh, BA, pemerhati pemerintahan Minsel kepada beritamanado.com siang tadi.
Setligh mempertanyakan lagi, kalau ini berlangsung terus. Maka, dipastikan akan ada mosi tak percaya bagi kepala-kepala SKPD. Dimana pula, penempatan mereka oleh bupati salah sasaran.
‘’Salah satu kepala SKPD yang jarang sekali berada di kantor adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Minsel. Dan banyak lagi kepala SKPD serta kepala bagian yang malas masuk kantor,’’ tegas Setligh heran.
Olehnya, kata mantan Kepala SMAN 1 Amurang ini, bupati harus segera melakukan rolling. Jangan tunggu lagi, sebab untuk memberikan kepastian Minsel aman datang dari kepala SKPD atau pembantu bupati.
‘’Bupati kan sesering berada diluar daerah untuk memperjuangkan bantuan untuk Minsel kedepan. Namun demikian, apa salahnya kalau bupati tak berada di Minsel. Terus, kepala SKPD dan staf menunggu di ruang masing-masing. Bukannya juga ikut keluyuran atau lainnya di luar kota,’’ ungkap mantan Sekretaris DPC Partai Gerindra Minsel ini.
Dari pantauan wartawan media ini, Jumat hari ini tak terlihat aktifitas apa-apa para pejabat eselon II, III maupun PNS yang ada di SKPD termasuk Sekretariat Daerah. Memang ada, tetapi PNS hanya dihitung dengan jari saja. (and)