Airmadidi – Mereka yang berada dalam Masyarakat Adat Pakasaan Ne Tounsea (Mapatu) membuktikan kepeduliannya akan lingkungan, dengan melaksanakan bersih-bersih lingkungan.
Namun kali ini, dalam memperingati Sumpah Pemuda, lokasi bersih lingkungan yang diambil adalah Pekuburan Airmadidi Atas, Jumat (25/10) pekan lalu.
Recky Putong sebagai Ketua Mapatu, mengatakan kegiatan termasuk budaya Mapalus, juga untuk menggugah masyarakat.
“Napa torang so mulai, dan torang nda ada kepentingan politik di sini,” ujar Recky pada beritamanado.com
Sedikitnya belasan orang dari Mapatu, termasuk ketua majelis adat William Tangkudung, melakukan bersih-bersih kubur. Dikatakan Tangkudung kuburan banyak tidak terawat, dimana kuburan punya nilai adat sejarah.
“Kami organisasi yang mencoba mengangkat nilai budaya. Perlahan torang angkat agar supaya torang punya jati diri. Napa torang orang Tonsea bagian Minahasa, torang nda asal ada atau iko rame,” jelas Tangkudung
Sebagai umat percaya, dan adat, kegiatan diawali dan diakhiri dengan doa. Kegiatan diawali pukul 08.00 sampai sekitar pukul 12.00 Wita. (robin tanauma)
Airmadidi – Mereka yang berada dalam Masyarakat Adat Pakasaan Ne Tounsea (Mapatu) membuktikan kepeduliannya akan lingkungan, dengan melaksanakan bersih-bersih lingkungan.
Namun kali ini, dalam memperingati Sumpah Pemuda, lokasi bersih lingkungan yang diambil adalah Pekuburan Airmadidi Atas, Jumat (25/10) pekan lalu.
Recky Putong sebagai Ketua Mapatu, mengatakan kegiatan termasuk budaya Mapalus, juga untuk menggugah masyarakat.
“Napa torang so mulai, dan torang nda ada kepentingan politik di sini,” ujar Recky pada beritamanado.com
Sedikitnya belasan orang dari Mapatu, termasuk ketua majelis adat William Tangkudung, melakukan bersih-bersih kubur. Dikatakan Tangkudung kuburan banyak tidak terawat, dimana kuburan punya nilai adat sejarah.
“Kami organisasi yang mencoba mengangkat nilai budaya. Perlahan torang angkat agar supaya torang punya jati diri. Napa torang orang Tonsea bagian Minahasa, torang nda asal ada atau iko rame,” jelas Tangkudung
Sebagai umat percaya, dan adat, kegiatan diawali dan diakhiri dengan doa. Kegiatan diawali pukul 08.00 sampai sekitar pukul 12.00 Wita. (robin tanauma)