Manado, BeritaManado.com — Sepertinya duduk dan hanya mendengarkan aspirasi warga tidak cukup untuk seorang Lucky Datau.
Anggota DPRD Manado ini tetap saja turun lapangan meskipun dalam Reses II di Kelurahan Pakowa, Kecamatan Wanea, Minggu (6/8/2023).
Jika wakil rakyat lain hanya duduk kemudian mendengarkan aspirasi konsitutuennya, tidak demikian dengan Lucky Datau.
Politisi PAN berdarah Gorontalo-Minahasa ini bahkan mengecek langsung permasalahan yang disampaikan warga.
Pantauan BeritaManado.com, usai menjaring aspirasi warga di Kecamatan Wanea, Lucky dengan sigap jalan kaki masuk ke gang-gang pemukiman warga.
Lucky dengan detail mengecek beberapa materi yang menjadi keluh kesah masyarakat.
Mulai dari sarana penerangan, peningkatan jalan yang rusak hingga perbaikan drainase.
Medan terjal yang mendaki di Kelurahan Pakowa bukanlah halangan.
Memang, selama empat tahun menjadi bagian DPRD Kota Manado, gaya Lucky tetaplah sama.
Kerja-kerja sebagai pelayan rakyat selalu di list prioritas Lucky Datau.
Di reses ini, berbagai aspirasi diterima Lucky.
Dan seperti biasa, bukan Lucky namanya kalau tidak memberikan solusi.
Langsung di depan warga, Lucky menelepon pihak yang berhubungan dengan keluhan warga itu.
Tidak sekadar menanyakan bagaimana solusinya, namun Lucky mengejar hingga waktu realisasi.
“Tolong ya pak kadis, segera diselesaikan, harus minggu ini,” kata Lucky Datau saat menelepon seorang kepala dinas.
Aktifitas itu terus dilakukan Lucky selama reses.
Dan hasilnya, semua aspirasi diupayakan dituntaskan dalam sepekan.
“Tidak mendahului kuasa Tuhan ya bapak-ibu, tapi Insya Allah minggu ini saya rampungkan semua,” ujarnya.
Lucky mengakui kerja-kerja cepat seperti dirinya akan terus dilakukan.
Menampung aspirasi sebagai pokok pikiran, kemudian dibahas pada tahapan berikut, bukanlah tipe dari Lucky.
“Mohon maaf, justru dengan menampung aspirasi seperti itu dapat menciptakan peluang korupsi, sebab berpotensi terjadi bargaining dan sebagainya,” tandasnya.
Pengamat Sosial dan Politik, Mahyudin Damis, mengapresiasi kerja-kerja dari Lucky.
Menurut Mahyudin, agresifitas dan inisiatif Lucky sebagai pelayan rakyat merupakan sesuatu yang langka.
Mahyudin bahkan berani menjamin legislator seperti Lucky merupakan satu-satunya di Indonesia.
“Dia itu tidak kenal siang atau malam, hujan dan panas. Saat rekan sejawad sedang terlelap di balik selimut hangat, Lucky Datau hujan-hujanan melayani warga,” tegas Mahyudin.
Model seperti inilah, lanjut Mahyudin, yang layak dikatakan wakil rakyat.
Apalagi, kata Mahyudin, mereka disumpah saat pelantikan untuk mengutamakan kepentingan umum ketimbang hal-hal pribadi.
“Datang, duduk kemudian pulang, bukanlah gaya Lucky. Dia punya beban moral kepada rakyat. Dan itu konsisten hingga di tahun keempat,” terang Mahyudin.
Mahyudin menegaskan, model legislator seperti Lucky sangat disukai oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw.
Sebab, berbagai temuan Lucky di lapangan selalu menjadi pekerjaan ekstra bagi dinas untuk menjalankan fungsinya.
“Sebenarnya cara-cara Lucky sangat membantu SKPD yang menjadi mitra kerja. Kenapa? karena dengan berbagai objek rusak dan harus dibenahi, akan membuat anggaran terserap lebih baik. Dan itu prestasi bagi eksekutif,” tandasnya
(Alfrits Semen)