Jakarta, BeritaManado.com — Loyalitas tanpa batas terus ditunjukkan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry menilai, loyalitas ini berpengaruh terhadap kekuatan elektoral Prabowo menuju Pilpres 2023.
“Kalau dilihat dari beberapa statement Prabowo, ini semakin menegaskan bahwa adanya upaya dari Prabowo untuk bekerja keras membantu Presiden dalam menyelesaikan program-programnya,” kata Gema, Selasa (5/9/2023).
LSN mengungkap bahwa dalam survei periode 14 sampai 24 Agustus 2023 lalu, Prabowo mendapat dukungan tertinggi dengan 40,7 persen.
Hasil ini mengalahkan Ganjar Pranowo yang mendapat 31,4 persen, sedangkan Anies Baswedan sebesar 22,1 persen.
Adapun Prabowo tampak tak canggung terus menunjukkan loyalitasnya untuk Presiden Jokowi.
Semakin mendekati Pilpres 2024, Prabowo pun semakin gencar menunjukkan loyalitasnya.
Salah satu bentuk loyalitasnya adalah saat berkunjung ke Desa Werwaru, Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya dalam peresmian 16 titik air bersih.
Ini menjadi bukti bahwa Prabowo berusaha membantu merealisasikan program-program Jokowi di akhir masa jabatannya.
Bahkan Prabowo juga terus menegaskan komitmen penuh untuk melanjutkan program kerja Jokowi dalam berbagai kesempatan.
“Ini semakin membuktikan bahwa adanya komitmen dari Pak Prabowo untuk melanjutkan program kerja dari Pak Jokowi apabila terpilih nanti,” ungkap Gema.
Efek Endorse Jokowi
Pujian Presiden Jokowi kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyiratkan arti tersendiri dan dinilai memperkuat arah dukungan di Pilpres 2024.
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, pernyataan Jokowi yang merasa nyaman disopiri oleh Prabowo juga mengisyaratkan dukungan.
“Ini semakin menebalkan keyakinan publik bahwa Jokowi pastinya dikaitkan dengan dukungan dan endorsement ke Prabowo,” kata Adi.
Kata Jokowi soal ‘nyaman disopiri’ dinilai memiliki makna luas, lebih khusus saat dilontarkan menjelang kontestasi politik lima tahunan.
“Istilah nyaman disopiri itu bukan seperti relasi sopir biasa dengan bos atau seperti sopir taksi online dan pelanggan yang tak ada relasi kuasa,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kunjungan kerja Jokowi ke berbagai wilayah bersama Prabowo yang semakin sering dilakukan juga seolah mengisyaratkan bahwa Prabowo calon penerus program-program kerjanya.
(jenlywenur)