Manado – Anggota DPRD Sulut, Denny Sumolang telah menegaskan lokalisasi seks dan judi untuk menunjang Sulawesi Utara sebagai destinasi wisata adalah tidak tepat.
Namun secara khusus legislator PKPI dapil Bitung dan Minut ini menyarankan kepada pemerintah meningkatkan kualitas sarana kebugaran seperti spa massage atau tempat pijat.
“Setahu saya wisatawan sangat membutuhkan fasilitas kebugaran tubuh. Jangan selalu berkonotasi negatif dengan spa massage. Karena sarana inilah yang resmi oleh pemerintah tentu pemerintah berkewajiban membuatnya lebih elegan dan berkualitas dalam rangka menunjang pariwisata,” ujar Denny Sumolang kepada BeritaManado.com, Minggu (2/10/2016).
Sebelumnya diberitakan, pemerintah provinsi telah berikhtiar menjadikan Sulawesi Utara sebagai salah-satu destinasi wisata andalan di Indonesia.
Kurun waktu beberapa bulan terakhir setidaknya puluhan ribu wisatawan asing telah mengunjungi daerah nyiur melambai.
Namun ada cerita menarik dari kunjungan wisatawan seperti diakui oleh pejabat dinas pariwisata bahwa banyak wisatawan mempertanyakan penyediaan fasilitas lokalisasi seks dan judi.
Menanggapi keinginan sebagian wisatawan asing tersebut, anggota DPRD Sulut, Denny Sumolang menegaskan daerah destinasi wisata tak harus menyiapkan “fasilitas” seks dan judi.
“Keliru jika ada pihak beranggapan bahwa distinasi wisata identik dengan seks dan judi. Jika dilakukan maka daerah ini akan mendapatkan predikat baru yakni daerah wisata seks,” jelas Sumolang kepada BeritaManado.com, Rabu (28/9/2016) lalu.
Legislator PKPI dapil Bitung/Minut yang juga dikenal sebagai seorang pendeta ini menduga wacana lokalisasi sebagai sarana melayani wisatawan asing sengaja diangkat oleh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan bisnis.
“Jangan-jangan ini hanya permainan bandar dan investor mau membangun kompleks prostitusi, padahal itu bukan prioritas dan bukan kebutuhan utama,” terang Sumolang. (jerrypalohoon)