Minut, BeritaManado.com — Bupati Minahasa Utara (Minut), Joune Ganda, terus memberikan pelayanan publik terbaik di berbagai sektor, khususnya di bidang kesehatan.
Selain memberikan servis BPJS Kesehatan Gratis kepada semua warga, Joune Ganda getol memperhatikan prosedur layanan kesehatan bagi masyarakatnya.
Saat ini, RSUD Maria Walanda Maramis yang menjadi kebanggan warga Minut, terus berbenah dalam peningkatan pelayanan.
Salah satunya penerapan percepatan antrean pasien yang berobat rawat jalan.
Upaya itu dilakukan dengan suatu sistem yang disebut Antrean Online.
Nah, dalam sistem ini pasien BPJS adalah sistem yang diciptakan oleh BPJS dan diintegrasikan dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) berbasis digital.
Sistem tersebut akan mempermudah pasien melakukan registrasi saat berobat ke Poliklinik RSUD Maria Walanda Maramis.
Sederhananya, pasien yang dulunya harus mengantri secara manual, kini dipermudah dengan sistem terbaru.
Pasien BPJS yang sudah mendaftar memakai aplikasi Mobile JKN akan langsung mendapatkan nomor antrian secara online.
Itu otomatis didaftarkan dengan metode ‘check in’ di area pendaftaran pasien.
Kemudian, pasien akan diberikan ‘boarding pass’ untuk dibawa ke Poliklinik.
Saat pasien di ruang Poliklinik, pasien akan dipanggil oleh sistem pemanggilan otomatis dalam bentuk viewer.
Direktur RSUD Maria Walanda Maramis, Dr. dr. Joice Katuuk, M.Kes, mengatakan peningkatan pelayanan ini selaras dengan visi rumah sakit dan visi Pemkab Minut.
Menurut Joice, terwujudnya pelayanan kesehatan prima dan bermutu berbasis digital adalah visi rumah sakit, dan turunan dari misi ke-4 Pemkab Minut.
Dikatakan, peningkatan pelayanan berbasis digital diharapkan mempermudah akses pelayanan dan memberikan dampak positif kepada masyarakat.
“Ini juga sebagai bentuk tindaklanjut terhadap 2 dari 6 pilar Transformasi Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Indonesia, yaitu Transformasi Layanan Rujukan dan Transformasi Teknologi Kesehatan,” jelas Joice.
Joice menjelaskan, dampak dari peningkatan pelayanan juga tergambar dalam data BPJS Kesehatan, di mana RSUD Maria Walanda Maramis per 19 Februari 2024 mencapai peringkat ketiga dalam Pemanfaatan Antrean Online Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) dengan capaian 94,17%.
Meski begitu, Joice menegaskan capaian itu tidak membuat pihaknya berpuas diri, namun menjadi pemicu untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara paripurna.
“Kami terus berbenah. Diharapkan kerjasama dari seluruh pihak, baik manajemen dan pegawai rumah sakit kian kompak, sehingga bisa mendapatkan feed back dari masyarakat dalam bentuk kepuasan terhadap pelayanan,” tandasnya.
(Alfrits Semen)