Manado – Rutinitas sejumlah personil DPRD Kota Manado menggelar studi banding (Stuban) dan kunjungan kerja (Kunker) di luar daerah menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, kegiatan tersebut dinilai merupakan aktivitas menghambur-hamburkan uang, tanpa dampak positif yang dirasakan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan ketua Gerakam Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) Sulut, Yudistira Nusri S.sos. Ditegaskannya bahwa, selama ini Kunker maupun Stuban tidak disosialisasikan ke masyarakat tentang manfaatnya. Karena hasil kegiatan tersebut tidak pernah terlihat.
Selain itu, Nusri menilai kegiatan yang dilaksanakan rutin di tahun ini merupakan kegiatan pemborosan uang rakyat menjelang masa jabatan berakhir.
“Dewan tidak pernah menujukan hasil Kunker dan Stuban ke masyarakat. Jadi jelas-jelas mereka hanya jalan-jalan saja dan mengabiskan uang rakyat,” kata Nusrin.
Padahal kata dia, masyarakat Kota Manado banyak yang membutuhkan perhatian anggota DPRD dalam meningkatkan kesejahteraan. “Kalau saja uang yang dipakai jalan-jalan itu digunakan untuk membeli kebutuhan warga, itu yang lebih pantas,” tutur Nusrin. (leriandokambey)
Manado – Rutinitas sejumlah personil DPRD Kota Manado menggelar studi banding (Stuban) dan kunjungan kerja (Kunker) di luar daerah menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, kegiatan tersebut dinilai merupakan aktivitas menghambur-hamburkan uang, tanpa dampak positif yang dirasakan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan ketua Gerakam Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) Sulut, Yudistira Nusri S.sos. Ditegaskannya bahwa, selama ini Kunker maupun Stuban tidak disosialisasikan ke masyarakat tentang manfaatnya. Karena hasil kegiatan tersebut tidak pernah terlihat.
Selain itu, Nusri menilai kegiatan yang dilaksanakan rutin di tahun ini merupakan kegiatan pemborosan uang rakyat menjelang masa jabatan berakhir.
“Dewan tidak pernah menujukan hasil Kunker dan Stuban ke masyarakat. Jadi jelas-jelas mereka hanya jalan-jalan saja dan mengabiskan uang rakyat,” kata Nusrin.
Padahal kata dia, masyarakat Kota Manado banyak yang membutuhkan perhatian anggota DPRD dalam meningkatkan kesejahteraan. “Kalau saja uang yang dipakai jalan-jalan itu digunakan untuk membeli kebutuhan warga, itu yang lebih pantas,” tutur Nusrin. (leriandokambey)