Senator Maya Rumantir dan tim bersama Ketua BPKP Sulut Abdul Wahab dan jajaran
Manado, BeritaManado.com — Anggota Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr Maya Rumantir MA PhD, Kamis (5/10/2023) menggelar masa reses di Kantor BPKP Sulut Jl. Ponegoro, Manado.
Agenda tersebut adalah dalam rangka pengawasan atas pelaksanaan undang-undang nomor 15 tahun 2007 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, yang difokuskan pada pemeriksaan atas pengelolaan aset daerah.
Senator Maya Rumantir usai sesi dialog, kepada BeritaManado.com, mengatakan bahwa adala hal yang penting bagi setiap instansi pemerintah di berbagai tingkatan untuk melakukan pengelolaan yang baik terhadap seluruh aset daerah.
“Setiap aset daerah adalah sesuatu yang diadakan dengan menggunakan uang negara. Oleh karena itu, selain memiliki harga yang tidak murah, hal itu juga pantas untuk mendapatkan perhatian serius,” kata Senator Maya Rumantir.
Ditambahkannya, bahwa selain membutuhkan perhatian serius dari pemerintah, seluruh aset daerah juga membutuhkan perawatan secara berkala.
“Aset daerah harus dijaga dengan baik, agar dapat mendukung segala aktivitas dalam rangka pelayanan kepada umat,” ungkapnya.
Terkait pokok bahasan dalam reses tersebut, Senator Maya Rumantir mengatakan bahwa pihaknya akan membawa hal tersebut ke tingkat pusat untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat aturan dan kebijakan.
“Intinya bahwa keberadaan BPKP di setiap daerah termasuk Sulawesi Utara adalah untuk membantu pemerintah daerah agar dapat memiliki aset daerah yang dapat menunjang progam pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BPKP Sulut Abdul Wahab menyampaikan terima kasih atas kedatangan Senator Maya Rumantir untuk berbagi informasi seputar pengawasan atas pelaksanaan undang-undang nomor 15 tahun 2007 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, yang difokuskan pada pemeriksaan atas pengelolaan aset daerah.
Ia berharap adanya sinergitas antara BPKP dengan Komite IV DPD RI, agar dapat memberikan dpaknl positif terhadap jalannya pembangunan di daerah.
(Frangki Wullur)