Tahuna – Keberadaan KM Bawangun Nusa, kapal eks milik TNI AL yang dihibahkan ke Pemkab Sangihe semakin tak jelas keberadaannya, menyusul telah kurang lebih dua tahun hanya di parkir begitu saja di dermaga pelabuhan Tahuna.
kapal yang hanya sekali saja melakukan pelayaran yang kemudian langsung terparkir karena kerusakkan mesin. Tidak hanya menjadi bahan cemohan warga setempat, tapi sudah sangat mengganggu aktivitas bongkar muat barang serta turun naik penumpang kapal lainnya terkait bodi KM Bawangun Nusa yang cukup besar serta konstruksi bangunan kapal yang tertutup total tidak bisa ditendreng oleh kapal lainnya saat bersandar di dermaga Tahuna.
”Cuma bikin sesak dermaga jo KM Bawangun Nusa, masak kwa so hampir dua tahun mesinnya tidak jadi-jadi,” sindir beberapa Bagasi di pelabuhan Tahuna.
Semetara itu, mengingat terus terkatung-katungnya nasib kapal tersebut, warga lainnya secara blak-blakkan menyarankan sebaiknya KM Bawangun
Nusa dijadikan hotel terapung terkait struktur kapal yang terkesan mewah dan ukurannya yang besar sangat cocok untuk dijadikan hotel terapung.
Warga yang mengaku prihatin dengan kondisi kapal kebangaan warga Sangihe itu. Diantaranya meminta pemkab setempat kembali menyiapkan subsidi di APBD untuk penggantian mesin kapal yang baru, sehingga tak perlu lagi mendatangkan mekanik dari Jerman, yang notabene hanya bisa memperbaikinya jika terjadi kerusakkan mesin kapal yang dibuat di Jerman tersebut.
”Kalau tidak bisa diganti mesin yang baru, sebaiknya KM Bawangun Nusa dijadikan hotel terapung saja, dan dilabuhkan di Teluk Pananaru maupun Teluk Kampung Dagho yang tidak terganggu oleh ombak dari angin penjuru manapun,” ujar Iwan Mahmud, tokoh muda Tidore.(gun)
Tahuna – Keberadaan KM Bawangun Nusa, kapal eks milik TNI AL yang dihibahkan ke Pemkab Sangihe semakin tak jelas keberadaannya, menyusul telah kurang lebih dua tahun hanya di parkir begitu saja di dermaga pelabuhan Tahuna.
kapal yang hanya sekali saja melakukan pelayaran yang kemudian langsung terparkir karena kerusakkan mesin. Tidak hanya menjadi bahan cemohan warga setempat, tapi sudah sangat mengganggu aktivitas bongkar muat barang serta turun naik penumpang kapal lainnya terkait bodi KM Bawangun Nusa yang cukup besar serta konstruksi bangunan kapal yang tertutup total tidak bisa ditendreng oleh kapal lainnya saat bersandar di dermaga Tahuna.
”Cuma bikin sesak dermaga jo KM Bawangun Nusa, masak kwa so hampir dua tahun mesinnya tidak jadi-jadi,” sindir beberapa Bagasi di pelabuhan Tahuna.
Semetara itu, mengingat terus terkatung-katungnya nasib kapal tersebut, warga lainnya secara blak-blakkan menyarankan sebaiknya KM Bawangun
Nusa dijadikan hotel terapung terkait struktur kapal yang terkesan mewah dan ukurannya yang besar sangat cocok untuk dijadikan hotel terapung.
Warga yang mengaku prihatin dengan kondisi kapal kebangaan warga Sangihe itu. Diantaranya meminta pemkab setempat kembali menyiapkan subsidi di APBD untuk penggantian mesin kapal yang baru, sehingga tak perlu lagi mendatangkan mekanik dari Jerman, yang notabene hanya bisa memperbaikinya jika terjadi kerusakkan mesin kapal yang dibuat di Jerman tersebut.
”Kalau tidak bisa diganti mesin yang baru, sebaiknya KM Bawangun Nusa dijadikan hotel terapung saja, dan dilabuhkan di Teluk Pananaru maupun Teluk Kampung Dagho yang tidak terganggu oleh ombak dari angin penjuru manapun,” ujar Iwan Mahmud, tokoh muda Tidore.(gun)