Manado, BeritaManado.com – Direktur RSUD ODSK dr Enrico Rawung menegaskan dirinya tidak melakukan pengancaman sebagaimana laporan yang dibuat di Polresta Manado.
Pelapor adalah RT, istri dari CM yang sebelumnya berurusan dengan Enrico Rawung.
Enrico Rawung mengatakan, pihaknya ingin menyelesaikan masalah dengan kepala dingin namun justru mendapat sambutan kurang baik hingga berujung fitnah.
“Bahkan mereka sempat mengeluarkan senjata tajam,” beber Enrico.
Diceritakan, di hari itu, Enrico datang baik-baik ke rumah CM guna meminta klarifikasi atas kejadian di hari sebelumnya.
Bahkan, sebelum datang, Enrico mengaku menghubungi lewat chat whatsapp WA dan telepon, meminta waktu apakah mendapatkan izin verbal.
“Saat percakapan berlangsung, yang bersangkutan bersikap emosional. Keseluruhan percakapan ini ada bukti dokumentasinya,” kata Enrico.
Akan tetapi, Enrico merasa ganjal ketika cuplikan CCTV yang dirilis di beberapa media justru hanya hasil tangkapan layar yang menggambarkan dirinya sedang berdiri, bukan rekaman full.
“Yah, seakan-akan ingin menggiring opini publik. Coba berikan klarifikasi soal ini,” tegasnya.
Saat akan pulang, lanjut Enrico, yang bersangkutan mengeluarkan senjatan tajam.
Padahal, sedari awal Enrico hanya ingin menuntaskan masalah secara damai dan tidak pernah ada intensi mengancam.
“Dan semuanya ada bukti rekaman video,” ujar Enrico.
Enrico menambahkan, masalah bermula pada hari sebelumnya, saat Enrico melaksanakan tugas sebagai direktur menjalankan pelayanan kepada para pasien emergensi.
“Saya mendapat fakta yang bersangkutan menghalangi saya dalam menjalankan tugas. Makanya saya minta ketemu dan bicara baik-baik,” jelasnya.
“Terjadi miskomunikasi dengan yang bersangkutan sebagai pihak ekternal yang bermitra dengan RSUD ODSK,” tambahnya.
Enrico menambahkan, pada masalah ini, ia tidak berurusan dengan istri CM yang memberikan laporan,
“Pelapor tidak berurusan dengan saya, melainkan suaminya,” tandasnya.
Sebagai informasi, Enrico Rawung sebelumnya dituduh melakukan pengancaman setelah datang di rumah pelapor di Perumahan Mountain Residen Paniki Bawah Manado.
(***/Alfrits Semen)