Bitung – Wali kota dan Wakil Wali kota Bitung diminta untuk memperhatikan kinerja aparatnya, terutama Pala dan RT dalam melayani masyarakat.
Hal itu disuarakan warga saat anggota DPRD Kota Bitung, Habriyanto Achmad menggelar Reses di Asabri Satu Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian, Sabtu (02/12/2017).
Menurutnya, masalah kinerja Pala dan RT banyak disampaikan warga serta sudah beberapakali dilaporkan ke lurah tapi belum ada tindak lanjut.
“Warga mengeluhkan Pala/RT tak proaktif mengenai Kamtibmas serta dalam hal mempermudah pengurusan administrasi. Malah ada Pala/RT yang tidak bekerja sesuai harapan serta mengancam lurah saat ditegur,” kata Habriyanto, Minggu (03/12/2017).
Selain itu kata politisi Partai Demokrat ini, warga juga mengeluhkan jenis pohon mahoni yang ditanam tidak sesuai dengan keadaan perumahan, kalau bisa diganti saja dengan bunga atau pohon yang pertumbuhannya tidak membesar.
“Soalnya kata warga, pohon mahoni merusak infrastruktur, mengganggu jalur kabel listrik serta menimbulkan dampak sosial yakni terjadi saling lempar tanggung jawab antar tetangga untuk membersihkan daun kering,” katanya.
Juga masalah tidak adanya saluran di daerah Primkop, tepatnya diseputaran Sekolah Dasar dan di seputaran gereja yang mengarah ke jalan Perum Bimoli.
Serta tidak adanya tong sampah kecil dan Kontainer sampah yang disiapkan jauh serta terbatas jumlahnya.
“Semua yang disampaikan warga saya tampung untuk dijadikan laporan dalam Paripurna Reses nanti dan jika ada keluhan yang dianggap mendesak serta butuh penanganan cepat, akan dikoordinasikan dengan perangkat daerah terkait,” katanya.
(abinenobm)
Bitung – Wali kota dan Wakil Wali kota Bitung diminta untuk memperhatikan kinerja aparatnya, terutama Pala dan RT dalam melayani masyarakat.
Hal itu disuarakan warga saat anggota DPRD Kota Bitung, Habriyanto Achmad menggelar Reses di Asabri Satu Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian, Sabtu (02/12/2017).
Menurutnya, masalah kinerja Pala dan RT banyak disampaikan warga serta sudah beberapakali dilaporkan ke lurah tapi belum ada tindak lanjut.
“Warga mengeluhkan Pala/RT tak proaktif mengenai Kamtibmas serta dalam hal mempermudah pengurusan administrasi. Malah ada Pala/RT yang tidak bekerja sesuai harapan serta mengancam lurah saat ditegur,” kata Habriyanto, Minggu (03/12/2017).
Selain itu kata politisi Partai Demokrat ini, warga juga mengeluhkan jenis pohon mahoni yang ditanam tidak sesuai dengan keadaan perumahan, kalau bisa diganti saja dengan bunga atau pohon yang pertumbuhannya tidak membesar.
“Soalnya kata warga, pohon mahoni merusak infrastruktur, mengganggu jalur kabel listrik serta menimbulkan dampak sosial yakni terjadi saling lempar tanggung jawab antar tetangga untuk membersihkan daun kering,” katanya.
Juga masalah tidak adanya saluran di daerah Primkop, tepatnya diseputaran Sekolah Dasar dan di seputaran gereja yang mengarah ke jalan Perum Bimoli.
Serta tidak adanya tong sampah kecil dan Kontainer sampah yang disiapkan jauh serta terbatas jumlahnya.
“Semua yang disampaikan warga saya tampung untuk dijadikan laporan dalam Paripurna Reses nanti dan jika ada keluhan yang dianggap mendesak serta butuh penanganan cepat, akan dikoordinasikan dengan perangkat daerah terkait,” katanya.
(abinenobm)