Manado, BeritaManado.com — Kepergian Dr Drs Sinyo Harry Sarundajang untuk selama-lamanya bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga besar Sarundajang-Laoh Tambuwun, KGPM dan Sulawesi Utara (Sulut), tapi juga bagi gereja-gereja yang ada di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum (PGI) Pdt Gomar Gultom MTh saat menyampaikan sambutannya usai ibadah penghiburan pada Sabtu (13/2/2021).
Diketahui, ibadah penghiburan atas meninggalnya Dr Drs Sinyo Harry Sarundajang dilaksanakan di gedung gereja KGPM Sidang Yeremia Jakarta dan dipimpin oleh Gbl Jelly Sondakh-Wullur MTh.
“Sepanjang hari ini, WA dari grup dari pimpinan gereja-gereja Indonesia dipenuhi dengan ungkapan turut berdukacita. Gereja gereja di Indonesia sangat dekat dengan almarhum. Saya juga memiliki kenangan indah dengan Bapak Sarundajang,” ujar Pdt Gomar.
Pdt Gomar pun mengungkapkan, bagi gereja-gereja di Indonesia, sosok Sinyo Sarundajang buka hanya sebagai pejabat gubernur yang senantiasa menyambut dengan baik gerakan oikumene di Sulut, tapi beliau juga sosok yang mewarisi betul moto dari KGPM, yaitu Yesus Kristus dalam kebangsaan, kebangsaan dalam Yesus Kristus.
Dikatakan Ketum PGI, Sinyo Sarundajang membuktikan bahwa hidupnya betul betul untuk nusa dan bangsa.
“Olehnya dalam kesedihan dan kepiluan saat ini kita mestinya dihiburkan. Bapak telah meninggalkan jejak yang akan terus hidup dalam memori kita. Gereja gereja akan terus mengenang almarhum sebagai tokoh perdamaian yang telah dibuktikan dalam pengalaman almarhum semasa hidup yaitu menyelesaikan konflik Maluku dan lainnya,” kata Pdt Gomar.
Mewakili pimpinan gereja gereja di Indonesia, Pdt Gomar Gultom pun menyampaikan turut berduka kepada keluarga besar yang ditinggalkan.
“Selamat jalan Pak Sarundajang, nyanyian para malaikat kini menyambutmu dalam kedamaian yang abadi,” pungkas Ketum PGI.
(srisurya)