Wali Kota Manado Vicky Lumentut (tengah) bersama 40 anggota DPRD Kota Manado usai pengangkatan sumpah dan janji, 11 Agustus 2014 lalu
Manado – Empat puluh anggota DPRD Kota Manado memperoleh pujian sejumlah warga atas keseriusan mereka membantu masyarakat Kota Manado khususnya warga korban bencana.
Selain itu, meski dilanda isu tidak sedap yang menyebutkan adanya keretakan di lembaga yang dihuni para wakil rakyat tersebut, namun tidak nampak dan berdampak pada masyarakat umum.
Hefrijani Pontolawokang, salah satu mahasiswi Unsrat menuturkan, dengan adanya sinergitas antara eksekutif dan legislatif, tercermin perhatian yang besar terhadap masyarakat korban bencana.
Apalagi, pengganggaran bantuan untuk korban bencana yang ditetapkan DPRD Kota Manado, akan sangat membatu warga pasca pemulihan di tahun 2014 ini.
“Kami mengikuti lewat media, pembahasan APBD perubahan waktu lalu hingga larut malam. Dan salah satu hasil yang sangat positif, dalam APBD perubahan itu ditata bantuan bagi korban bencana sebesar 3,6 miliar. Itu jumlah yang sangat besar, dan tentu akan meringankan warga korban bencana,” tutur Hefrijani.
Lain halnya dengan Laula Kawengian Assa berpendapat, kerja keras yang ditunjukkan para legislator Tikala itu, merupakan bentuk perhatian terhadap masyarakat. Apalagi, kebersamaan yang terus terjaga bisa dijadikan contoh perpolitikan yang baik.
“Semoga DPR pusat mencontohi DPRD Kota Manado yang kerjanya maksimal dan anggotanya saling menghargai. Apa lagi masuk akhir tahun yang sudah pasti banyak kerjaan serta tugas yang harus segera diselesaikan,” kata Laula. (leriandokambey)
Wali Kota Manado Vicky Lumentut (tengah) bersama 40 anggota DPRD Kota Manado usai pengangkatan sumpah dan janji, 11 Agustus 2014 lalu
Manado – Empat puluh anggota DPRD Kota Manado memperoleh pujian sejumlah warga atas keseriusan mereka membantu masyarakat Kota Manado khususnya warga korban bencana.
Selain itu, meski dilanda isu tidak sedap yang menyebutkan adanya keretakan di lembaga yang dihuni para wakil rakyat tersebut, namun tidak nampak dan berdampak pada masyarakat umum.
Hefrijani Pontolawokang, salah satu mahasiswi Unsrat menuturkan, dengan adanya sinergitas antara eksekutif dan legislatif, tercermin perhatian yang besar terhadap masyarakat korban bencana.
Apalagi, pengganggaran bantuan untuk korban bencana yang ditetapkan DPRD Kota Manado, akan sangat membatu warga pasca pemulihan di tahun 2014 ini.
“Kami mengikuti lewat media, pembahasan APBD perubahan waktu lalu hingga larut malam. Dan salah satu hasil yang sangat positif, dalam APBD perubahan itu ditata bantuan bagi korban bencana sebesar 3,6 miliar. Itu jumlah yang sangat besar, dan tentu akan meringankan warga korban bencana,” tutur Hefrijani.
Lain halnya dengan Laula Kawengian Assa berpendapat, kerja keras yang ditunjukkan para legislator Tikala itu, merupakan bentuk perhatian terhadap masyarakat. Apalagi, kebersamaan yang terus terjaga bisa dijadikan contoh perpolitikan yang baik.
“Semoga DPR pusat mencontohi DPRD Kota Manado yang kerjanya maksimal dan anggotanya saling menghargai. Apa lagi masuk akhir tahun yang sudah pasti banyak kerjaan serta tugas yang harus segera diselesaikan,” kata Laula. (leriandokambey)