Bitung – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bitung menyatakan telah terjadi kejahatan Pemilu di Kota Bitung. Dimana pelaksanaan Pemilu tanggal 9 April lalu telah memunculkan penhatan-penjahat Pemilu yang menciderai dan menghianati demokrasi.
“Pelaksanaan Pemilu tanggal 9 April lalu telah terjadi indikasi kecurangan dimana-mana, mulai dari para pemilih yang tak mendapatkan undangan, permainan politik uang, keterlibatan aparat pemerintah dan tak netralnya oknum KPU, PPS dan PPK,” kata Sekretaris LPP PKB Kota Bitung, Irfan Frantigo, Selasa (22/4/2014).
Tak hanya itu, Frantigo juga menyatakan, politik uang yang sampai saat ini tak ditindaklanjuti Panwas, pemadaman lampu di hari pencoblosan, serta belum selesainya rekap di tingkat PPK sudah beredar undangan rekap dari KPU. Pelaksanaan rekap KPU yang tertutup, penghilangan suara dan penggelembungan suara sehingga beberapa Caleg dari berbagai partai politik kehilangan haknya untuk menjadi anggota DPRD Kota Bitung.
“Praktek pencurian suara dialami langsung olah salah satu Caleg kami, sehingga PKB harus kehilangan kursi di Dapil 1 dan 2 Kota Bitung,” katanya.
PKB Kota Bitung sendiri kata Frantigo tak mau tinggal diam. Pihaknya akan menggelar aksi turun ke jalan selama delapan hari berasama beberapa partai politik, Ormas, OKP, LSM, tokoh masyarakat, pedukung dan simpatisan partai. “Aksi akan kami mulai tanggal 23 hingga 30 April di beberapa lokasi, seperti kantor walikota, DPRD, Kejari Bitung, Polres, Panwas dan KPU Kota Bitung. Juga kami akan ke kantor gubernur, DPRD Sulut, Polda Sulut, Kejari Sulut, KPU Sulut dan Bawaslu Sulut,” katanya.(abinenobm)