Manado, BeritaManado.com — Rivai Rompas, mantan Ketua DPD GAMKI Sulut, ikut berkomentar soal kehadiran Elly Lasut di wisuda mahasiswa Politeknik Negeri Manado.
Menurut Rivai Rompas, kehadiran Elly Lasut pasti karena diundang.
Selain itu, kata Rivai, pihak Politeknik pastinya melihat sosok Elly Lasut sebagai tokoh pendidikan Sulut.
“Karena sampai sekarang Elly Lasut terus memberikan beasiswa kepada anak-anak kurang mampu. Bukan hanya di Talaud saja, tapi daerah lain,” ujar Rivai.
Rivai menilai, kehadiran Elly di wisuda itu sama sekali tidak menyalahi etika, apalagi menabrak aturan.
“Justru dengan adanya Elly merupakan bentuk penghargaan kepada kampus yang mengundang sekaligus bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan,” bebernya.
Soal pencitraan dan cari panggung sebagaimana yang disampaikan Staf Khusus Gubernur Sulut Ruben Saerang, menurut Rivai justru bertolak jauh dengan ciri khas Elly.
“Justru Ruben Saerang yang mungkin cari panggung supaya dapat perhatian ‘big bos’, makanya buat statemen seperti itu,” tegas Rivai.
Rivai menilai, komentar Ruben selain membuat gaduh juga terindikasi mempengaruhi independensi kampus dalam bersikap, bertindak dan memgambil keputusan.
“Ini bahaya karena mencoreng kewibawaan pemerintah provinsi sehingga bisa berdampak negatif kepada gubernur yang sangat dicintai rakyat,” tutur Rivai.
Rivai menyarankan agar gubernur mengevaluasi Ruben sebagai staf khusus.
“Supaya tidak lagi memberikan pernyataan yang menimbulkan kegaduhan. Kalau perlu diberhentikan saja,” tandasnya
(Alfrits Semen)