Langowan – Sejak pelaksanaan ujian nasional tingkap SMP dan SMA, para guru termasuk kepala sekolahnya terus dihantui rasa galau dan cemas. Perasaan tersebut menjadi ‘dua tingkat’, karena selain khawatir berapa persentase kelulusan anak didiknya, sebagian besar kepala sekolah juga khawatir soal masa depan jabatannya.
Perasaan seperti itu sebenarnya telah dirasakan sejak pemilihan bupati dan wakil bupati Minahasa usai. Pasalnya, figur yang diharapkan menang justeru kalah tipis dari perolehan suaranya. Sikap pasrah pun diungkapkan beberapa kepala sekolah yang sempat ditemui BeritaManado.com. Salah satunya Kepala Sekolah SMA N 1 Langowan.
“Menurut saya, jabatan itu adalah suatu kepercayaan dari Tuhan melalui pemerintah. Ada waktunya seseorang menerima sebuah tugas dan tanggung jawab secara tak terduga. Akan tetapi, ada juga saatnya apa yang diberi itu diambil dari kita. Untuk itu semua, hanya Tuhan yang menentukan,” ungkapnya.(ang)