MANADO – Dalam dialog akhir tahun soal penyebaran AIDS di Sulut yang dilaksanakan Selasa, (27/12) di ruangan KPA Kantor Gubernur Sulut. Terungkap bahwa berdasarkan jenis pekerjaan kasus HIV-AIDS paling tinggi di Sulut adalah Swasta/Wiraswasta yang mencapai 27 persen dari jumlah total 935 kasus sejak 1997- Oktober 2011.
Disusul urutan kedua ibu rumah tangga (IRT) yang mencapai 19 persen, dan diikuti pekerja sex komersial (PSK) 9 persen dan pelaut 6 persen.
Menurut Sekertaris KPA Provinsi Sulut dr. Meis Tangel-Kairupan bahwa “kasus IRT pada posisi kedua terbesar dikarenakan ada kemungkinan terjangkit dari suami yang sebelumnya suka ‘jajan diluar’.”
Ia menambahkan “kebanyakan juga adalah IRT karna saat diperiksa serungkali para pengidap HIV-AIDS mungkin merahasiakan pekerjaannya yang sebenarnya atau juga memang adalah PSK tapi saat diperiksa mengaku IRT” ujar dr. Meis
Untuk itu ia menghimbau kepada ibu-ibu rumah tangga supaya selalu memberi perhatian lebih kepada suaminya dan sering-seringlah “mengawasi” suami apalagi kalau sedang bepergian keluar daerah. (jrp)
MANADO – Dalam dialog akhir tahun soal penyebaran AIDS di Sulut yang dilaksanakan Selasa, (27/12) di ruangan KPA Kantor Gubernur Sulut. Terungkap bahwa berdasarkan jenis pekerjaan kasus HIV-AIDS paling tinggi di Sulut adalah Swasta/Wiraswasta yang mencapai 27 persen dari jumlah total 935 kasus sejak 1997- Oktober 2011.
Disusul urutan kedua ibu rumah tangga (IRT) yang mencapai 19 persen, dan diikuti pekerja sex komersial (PSK) 9 persen dan pelaut 6 persen.
Menurut Sekertaris KPA Provinsi Sulut dr. Meis Tangel-Kairupan bahwa “kasus IRT pada posisi kedua terbesar dikarenakan ada kemungkinan terjangkit dari suami yang sebelumnya suka ‘jajan diluar’.”
Ia menambahkan “kebanyakan juga adalah IRT karna saat diperiksa serungkali para pengidap HIV-AIDS mungkin merahasiakan pekerjaannya yang sebenarnya atau juga memang adalah PSK tapi saat diperiksa mengaku IRT” ujar dr. Meis
Untuk itu ia menghimbau kepada ibu-ibu rumah tangga supaya selalu memberi perhatian lebih kepada suaminya dan sering-seringlah “mengawasi” suami apalagi kalau sedang bepergian keluar daerah. (jrp)