Manado – Terkait realisasi bantuan bencana bagi masyarakat Kota Manado khususnya Kelurahan Paldua, nampaknya akan berdampak pada keselamatan Olga Kaeng sebagai Lurah.
Bukan hanya nyawa terancam melayang. Kantor dimana ia mengabdikan diri tersebut yang berada tepat dibagian belakang PT Air Manado itu diancam akan dibakar.
“Pengalaman saya tada di kantor membuat saya berpikir betapa lemahnya sistem perlindungan terhadap kita masyarakat sipil apalagi berhadapan dengan manusia-manusia yang bergaya preman. Tadi siang (Senin, 22/12/2014) ketika nyawa saya diancam mau dibunuh dan kantor mau dibakar karena belum ada penyaluran bantuan bencana, dimana mereka berpikir bahwa penyaluran itu “semau gue”nya lurah,” tutur Lurah Olga.
Anehnya lanjut Olga,” Laporan saya ke aparat keamanan sepertinya tidak direspon, terkesan diabaikan dan menganggap hal tersebut biasa aja. Waktu di call, datang sih. Tapi tidak ada tindakan yang diambil kepada yang bersangkutan (pelaku). Malahan serta saya telpon menanyakan ke aparat yang datang, kenapa orang itu tidak dibawa ke Polsek, jawabannya saya sebaiknya buat laporan resmi dikantor Polsek Tikala,” tuturnya.
Olga pun mempertanyakan sikap pihak kepolisian terhadap kejadian yang menimpanya itu, “Apakah kejadian yang barusan saya alami ketika mereka datang tidak cukup kuat untuk menangkap seseorang yang telah terang-terangan mengancam membunuh saya dan disaksikan banyak org???? Sedangkan kejadian ini terjadi kepada saya pihak pemerintah apalagi kalu terjadi kepada warga masyarakat yang lebih lemah dari saya???,” sesalnya.
“Mungkin jika saya ada kesalahan melayani orang tersebut lain cerita. Tapi satu katapun saya tidak ucapkn ketika orang tersebut mengancam saya karena saya tidak tau sebenarnya apa yang terjadi, orang tersebut tiba-tiba masuk ke ruangan saya yang sementara rapat dengan kaling (Pala-pala) dan langsung teriak-teriak. Kita bunuh pangana lurah. kita bakar ini kantor. Kiapa itu doi bencana ngana tahan-tahan nda mo bayar pa torang,” ungkap Olga sembari mengulangi warga tersebut. (leriandokambey)
Manado – Terkait realisasi bantuan bencana bagi masyarakat Kota Manado khususnya Kelurahan Paldua, nampaknya akan berdampak pada keselamatan Olga Kaeng sebagai Lurah.
Bukan hanya nyawa terancam melayang. Kantor dimana ia mengabdikan diri tersebut yang berada tepat dibagian belakang PT Air Manado itu diancam akan dibakar.
“Pengalaman saya tada di kantor membuat saya berpikir betapa lemahnya sistem perlindungan terhadap kita masyarakat sipil apalagi berhadapan dengan manusia-manusia yang bergaya preman. Tadi siang (Senin, 22/12/2014) ketika nyawa saya diancam mau dibunuh dan kantor mau dibakar karena belum ada penyaluran bantuan bencana, dimana mereka berpikir bahwa penyaluran itu “semau gue”nya lurah,” tutur Lurah Olga.
Anehnya lanjut Olga,” Laporan saya ke aparat keamanan sepertinya tidak direspon, terkesan diabaikan dan menganggap hal tersebut biasa aja. Waktu di call, datang sih. Tapi tidak ada tindakan yang diambil kepada yang bersangkutan (pelaku). Malahan serta saya telpon menanyakan ke aparat yang datang, kenapa orang itu tidak dibawa ke Polsek, jawabannya saya sebaiknya buat laporan resmi dikantor Polsek Tikala,” tuturnya.
Olga pun mempertanyakan sikap pihak kepolisian terhadap kejadian yang menimpanya itu, “Apakah kejadian yang barusan saya alami ketika mereka datang tidak cukup kuat untuk menangkap seseorang yang telah terang-terangan mengancam membunuh saya dan disaksikan banyak org???? Sedangkan kejadian ini terjadi kepada saya pihak pemerintah apalagi kalu terjadi kepada warga masyarakat yang lebih lemah dari saya???,” sesalnya.
“Mungkin jika saya ada kesalahan melayani orang tersebut lain cerita. Tapi satu katapun saya tidak ucapkn ketika orang tersebut mengancam saya karena saya tidak tau sebenarnya apa yang terjadi, orang tersebut tiba-tiba masuk ke ruangan saya yang sementara rapat dengan kaling (Pala-pala) dan langsung teriak-teriak. Kita bunuh pangana lurah. kita bakar ini kantor. Kiapa itu doi bencana ngana tahan-tahan nda mo bayar pa torang,” ungkap Olga sembari mengulangi warga tersebut. (leriandokambey)