Manado – Seperti bola salju, isu mutasi PNS di Sitaro dalam rolling lanjutan terus menggelinding dan membesar. Ancaman mutasi bahkan pencopotan mendorong sejumlah PNS berencana melakukan aksi balasan.
“Kalau dimutasi kami akan demo, tidak tinggal diam dengan penjajahan yang mengancam kami,” ujar sumber, seorang PNS yang bekerja pada salah satu SKPD Pemkab Sitaro, saat menghubungi beritamanado Minggu (18/8).
Isu rolling tahap dua, mutasi hingga pencopotan jabatan untuk pejabat eselon III jajaran Pemkab Sitaro diduga berlatar politis. Saat rolling pertama digelar 15 Agustus pekan lalu, “korban” pertama yang jatuh adalah Kepala Badan Kesbangpol Sitaro, Des Kalensang SH. Yang bersangkutan dicopot dari jabatan. “Saya dizholimi,” kata Des via seluler.
Sumber menyebut, mutasi yang dilakukan karena sejumlah PNS memilih mendukung Winsulangi Salindeho-Piet Kuera di Pilkada lalu dari pada Toni Supit, bupati petahana yang akhirnya terpilih kembali. Kini imbasnya, para pendukung itu akan menerima ganjaran.
“Tapi kami tidak akan diam, sebelum dimutasi ke Biaro dalam waktu dekat ini akan demo,” tegas sumber.
Dikonfirmasi soal isu mutasi dan pencopotan jabatan berlatar politis, Sekda Sitaro Hedy Janis langsung membantah. “Tidak ada (rolling, red) yang seperti itu. (ady putong)
Manado – Seperti bola salju, isu mutasi PNS di Sitaro dalam rolling lanjutan terus menggelinding dan membesar. Ancaman mutasi bahkan pencopotan mendorong sejumlah PNS berencana melakukan aksi balasan.
“Kalau dimutasi kami akan demo, tidak tinggal diam dengan penjajahan yang mengancam kami,” ujar sumber, seorang PNS yang bekerja pada salah satu SKPD Pemkab Sitaro, saat menghubungi beritamanado Minggu (18/8).
Isu rolling tahap dua, mutasi hingga pencopotan jabatan untuk pejabat eselon III jajaran Pemkab Sitaro diduga berlatar politis. Saat rolling pertama digelar 15 Agustus pekan lalu, “korban” pertama yang jatuh adalah Kepala Badan Kesbangpol Sitaro, Des Kalensang SH. Yang bersangkutan dicopot dari jabatan. “Saya dizholimi,” kata Des via seluler.
Sumber menyebut, mutasi yang dilakukan karena sejumlah PNS memilih mendukung Winsulangi Salindeho-Piet Kuera di Pilkada lalu dari pada Toni Supit, bupati petahana yang akhirnya terpilih kembali. Kini imbasnya, para pendukung itu akan menerima ganjaran.
“Tapi kami tidak akan diam, sebelum dimutasi ke Biaro dalam waktu dekat ini akan demo,” tegas sumber.
Dikonfirmasi soal isu mutasi dan pencopotan jabatan berlatar politis, Sekda Sitaro Hedy Janis langsung membantah. “Tidak ada (rolling, red) yang seperti itu. (ady putong)