Robby Mottoh
Manado – Terkait sorotan lembaga DPRD Kota Manado soal pemberian beasiswa tugas belajar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) kepada PNS yang baru diangkat, ditanggapi Kepala Dinkes (Kadinkes) Robby Mottoh.
Kepada BeritaManado.com, Mottoh menjelaskan bahwa, pemberian beasiswa sengaja diberikan kepada PNS yang baru karena mereka merupakan pegawai yang diangkat langsung oleh pemerintah kota.
“Banyak dokter di puskesmas-puskesmas saat ini bukan diangkat oleh pemerintah Manado. Makanya beasiswa ini kami berikan kepada PNS yang kami angkat, supaya mereka mengabdi di Kota Manado. Kalau kase pa dorang yang so lama-lama, cuma tako selesai dapat spesialis, dorang lari atau pindah ke daerah lain,” kata Mottoh.
Lebih lanjut dikatakannya, dokter-dokter yang mendapatkan beasiswa ini disiapkan untuk melayani di rumah sakit daerah yang rencananya akan dibangun tahun 2016.
“Besar anggaran beasiswa ini berjumlah 4,4 miliar dialokasikan untuk 11 dokter. Dan baru 5 yang dinyatakan lulus, 1 dokter mengundurkan diri. Dorang ini kami siapkan untuk menjadi dokter di rumah sakit daerah yang akang dibangun tahun depan,” ujarnya.
Mottoh menambahkan, alasan lain mengapa diberikan kepada dokter-dokter muda, mengacu pada persyaratan pengambilan spesialis.
“Sesuai aturan batas usia untuk mengambil spesialis 35 tahun. Kebanyakan yang ada ini sudah lebih dari usai yang disyaratkan. Makanya kami memilih mereka-mereka yang baru ini,” tambahnya.
Ketika ditanyai terkait soal penerima beasiswa tugas belajar yang berstatus CPNS atau belum mencapai 100 persen sebagai PNS dan terdapat salah satu anak pejabat tinggi pemerintah kota, Mottoh kembali memberikan alasan.
“Memang mereka baru 80 persen atau CPNS. Makanya kami sedang membuat regulasi soal ini,” jawab Mottoh sembari enggan menanggapi pertanyaan wartawan soal anak pejabat yang diketahui merupakan menantu orang nomor satu di Kota Manado yang turut menikmati beasiswa tersebut. (leriandokambey)
Robby Mottoh
Manado – Terkait sorotan lembaga DPRD Kota Manado soal pemberian beasiswa tugas belajar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) kepada PNS yang baru diangkat, ditanggapi Kepala Dinkes (Kadinkes) Robby Mottoh.
Kepada BeritaManado.com, Mottoh menjelaskan bahwa, pemberian beasiswa sengaja diberikan kepada PNS yang baru karena mereka merupakan pegawai yang diangkat langsung oleh pemerintah kota.
“Banyak dokter di puskesmas-puskesmas saat ini bukan diangkat oleh pemerintah Manado. Makanya beasiswa ini kami berikan kepada PNS yang kami angkat, supaya mereka mengabdi di Kota Manado. Kalau kase pa dorang yang so lama-lama, cuma tako selesai dapat spesialis, dorang lari atau pindah ke daerah lain,” kata Mottoh.
Lebih lanjut dikatakannya, dokter-dokter yang mendapatkan beasiswa ini disiapkan untuk melayani di rumah sakit daerah yang rencananya akan dibangun tahun 2016.
“Besar anggaran beasiswa ini berjumlah 4,4 miliar dialokasikan untuk 11 dokter. Dan baru 5 yang dinyatakan lulus, 1 dokter mengundurkan diri. Dorang ini kami siapkan untuk menjadi dokter di rumah sakit daerah yang akang dibangun tahun depan,” ujarnya.
Mottoh menambahkan, alasan lain mengapa diberikan kepada dokter-dokter muda, mengacu pada persyaratan pengambilan spesialis.
“Sesuai aturan batas usia untuk mengambil spesialis 35 tahun. Kebanyakan yang ada ini sudah lebih dari usai yang disyaratkan. Makanya kami memilih mereka-mereka yang baru ini,” tambahnya.
Ketika ditanyai terkait soal penerima beasiswa tugas belajar yang berstatus CPNS atau belum mencapai 100 persen sebagai PNS dan terdapat salah satu anak pejabat tinggi pemerintah kota, Mottoh kembali memberikan alasan.
“Memang mereka baru 80 persen atau CPNS. Makanya kami sedang membuat regulasi soal ini,” jawab Mottoh sembari enggan menanggapi pertanyaan wartawan soal anak pejabat yang diketahui merupakan menantu orang nomor satu di Kota Manado yang turut menikmati beasiswa tersebut. (leriandokambey)