Sangihe, BeritaManado.com-Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) Tahuna, telah mewisudai 142 Mahasiswa dari tiga jurusan yang berbeda.
Namun, ada satu hal yang tidak biasa. Bahkan, tercatat sejak awal Polnustar Tahuna dibangun baru kali ini ada mahasiswa yang bertubuh mungil masuk di perguruan tinggi tersebut.
Julius Kansil namanya, mahasiswa tersebut mengawali karier kuliahnya sejak tahun 2016, kurang lebih 3 tahun berada dalam kampus tempat ia menimpah ilmu.
Jurusan yang dipilihnya sejak masuk perguruan tinggi ini adalah jurusan Teknologi Komputer dan Komunikasi (TKK) Program Studi (Prodi) Sistem Informasi (SI).
Julius sendiri, meskipun mempunyai keterbatasan tinggi badan, yang hanya berkisar kurang lebih 1 meter itu. Menunjukan, bahwa sebagai insan yang memiliki semangat, dia terus melanjutkan kuliahnya.
Padahal, Julius sendiri harus tinggal bersam orang tua perempuannya, setelah ditinggalkan oleh orang tua laki-lakinya yang telah meninggal dunia.
Sempat terhenti kuliah, tetapi pesan sang ayah terhadap anak tercintanya Julius. Bahwa meskipun bapaknya sudah tiada, terus lanjutkan kuliah. Hal itu dilakukan oleh Julius.
Seminggu sebelum ujian akhir, Julius dikabarkan sakit dan harus dibawah ke Rumah Sakit Umum (RSU) Liun Kendage Tahuna.
Tetapi niat Julius untuk mengakhiri studinya tak membuat dia putus asa. Diapun keluar dan harus mengikuti ujian proposalnya.
Alhasil, Julius bersama teman-temanya, Kamis (5/9/2019) diruang audotorium J E Tatangkeng diwisuda, dan Julius berhasil menyandang gelar D III.
Yang menarik juga, pada saat nama Julius dipanggil maju, seluruh orang yang hadir pada saat itu langsung tepuk tangan, hingga orang nomor dua di Kabupaten Sangihe Wabup Helmud Hontong langsung mendekati dan memeluk Julius diikuti Direktur Polnustar.
Dia berhasil mendapatakan nilai dengan predikat sangat memuaskan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,13.
Orang tua Julius Kansil yaitu Ibu Juliance Harimisa, dengan rasa senang dan bangga mengungkapkan, bahwa anaknya punya tekat yang tinggi untuk kuliah.
“Anak saya memiliki semangat yang tinggi, sejak dari pendaftaran dia sendiri yang mendaftarakam diri di Kampus Polnustar ini tidak ditemani oleh saya,” ujar Harimisa.
Bahkan, Julius sendiri mendapat pujian dari berbagai orang. Meskipun dengan keterbatasanya itu, dia mampu mengjabiskan kuliahnya.
“Dengan semangatnya untuk kuliah ini, tetangga-tetangga kami mengakui itu. Bahkan, mereka mengatakan anak ibu memang hebat, berbeda dengan anak-anak yang lain orang tuanya masih mampu tidak mau melanjutkan sekolah. Tetapi anak ini (Julius) ayahnya sudah meninggal, ibunya sakit-sakit dia memiliki semangat,” urai dia.
Diapun berharap, setelah selesai menamati studinya di Kampus Polnustar Tahuna, Julius bisa mendapatkan pekerjaan.
“Untuk anak saya. Saya berharap agar mendapatkan pekerjaan,” ungkapnya dengan penuh harapan.
(Christ)