Manado – Solidaritas sebagai satu bangsa mutlak diperlukan untuk melestarikan NKRI. Melihat berbagai permasalahan bangsa dari sudut pandang kepentingan bersama, bukan kepentingan kelompok.
Hal ini ditegaskan Ketua Badan Koordinasi Daerah (Bakorda) Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker), Jerry Talumantak kepada beritamanado.
“Fokusmaker menjadikan prisnsip kesetiakwanan sosial sebagai salah satu platform Organisasi Kemahasiswaan, kita berada digaris depan untuk mewujudkan hal ini. Karena bagi kami kesetiakawanan sosial perekat kebangsaan yang terkokoh,” tegasnya.
Dengan kesetiawakanan sosial menurutnya, persatuan sebagai satu bangsa akan terwujud. Untuk itu Fokusmaker menjadikan kesetiakawanan sebagai ideologi perjuangan.
Ini bukan tanpa alasan, tapi melihat bekas negara Yugoslavia yang terpecah belah, akar perpecahan disana karena masing – masing etnis tidak menunjukkan toleransi sosial pada etnis lain.
Jika mereka orang Serbia, tidak mau membantu tetangganya yang orang Kroasia atau Bosnia. Sikap inilah yang menjadi awal dari perang etnis yang menghilangkan Yugoslavia sebagai satu Negara.
“Untuk itu Fokusmaker menekankan kesetiakawanan jangan sampai hilang dari masyarakat Indonesia,” ujarnya. (risat)
Manado – Solidaritas sebagai satu bangsa mutlak diperlukan untuk melestarikan NKRI. Melihat berbagai permasalahan bangsa dari sudut pandang kepentingan bersama, bukan kepentingan kelompok.
Hal ini ditegaskan Ketua Badan Koordinasi Daerah (Bakorda) Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker), Jerry Talumantak kepada beritamanado.
“Fokusmaker menjadikan prisnsip kesetiakwanan sosial sebagai salah satu platform Organisasi Kemahasiswaan, kita berada digaris depan untuk mewujudkan hal ini. Karena bagi kami kesetiakawanan sosial perekat kebangsaan yang terkokoh,” tegasnya.
Dengan kesetiawakanan sosial menurutnya, persatuan sebagai satu bangsa akan terwujud. Untuk itu Fokusmaker menjadikan kesetiakawanan sebagai ideologi perjuangan.
Ini bukan tanpa alasan, tapi melihat bekas negara Yugoslavia yang terpecah belah, akar perpecahan disana karena masing – masing etnis tidak menunjukkan toleransi sosial pada etnis lain.
Jika mereka orang Serbia, tidak mau membantu tetangganya yang orang Kroasia atau Bosnia. Sikap inilah yang menjadi awal dari perang etnis yang menghilangkan Yugoslavia sebagai satu Negara.
“Untuk itu Fokusmaker menekankan kesetiakawanan jangan sampai hilang dari masyarakat Indonesia,” ujarnya. (risat)