Motoling—Tak hanya Jembatan Moyongboong di Desa Motoling yang minta perhatian. Pasalnya, jembatan yang dibuat dengan konstruksi besi tapi menggunakan papan sudah banyak yang rusak. Kemudian, jembatan yang juga menghubungkan antara Desa Lalumpe-Raanaan Lama juga demikian. Bahkan, jembatan ini sudah ada beberapa warga yang menjadi korban terjatuh dikuala.
Jemmy Tilaar, warga Motoling juga menyebut bahwa pemerintah Minsel kurang perhatian dengan pembangunan jembatan dan jalan. ‘’Padahal, banyak jembatan yang kondisinya tak bisa dipakai lagi. Apalagi jembatan berkonstruksi besi tapi menggunakan papan. Di Motoling Raya, ada beeberapa jembatan seperti itu. Oleh sebab itu, pemkab Minsel melalui Dinas PU segera melakukan perbaikan semua jembatan di Motoling,’’ ujar Tilaar.
Menurutnya, dari beberapa jembatan di Motoling, satu diantara jembatan tidak layak dipakai adalah jembatan ini. Maksudnya, jembatan yang menghubungkan antara Desa Lalumpe-Raaanan Lama benar-benar tak layak dipakai. Sebab, sudah ada korban jiwa terjatuh dari jembatan tersebut. Akibatnya, banyak kendaraan roda dua maupun warga harus ekstra hati-hati untuk melewati jembatan ini.
‘’Seperti diketahui, jembatan ini terakhir dibangun tahun 2000. Pasca bencana besar melanda Minsel (Minahasa, red) waktu itu. Sat ini, secara konstruksi sudah tidak memenuhi persyaratan untuk dilalui kendaraan roda dua ataupun dengan pejalan kaki. Tetapi, masih ada satu dua orang yang dengan terpaksa melewati jembatan tersebut,’’ katanya.
Untuk itu, dimohon kearifan Bupati Tetty Paruntu, Wakil Bupati Sonny Tandayu. Serta anggota DPRD Minsel asal Motoling Raya. Sebut saja, Jelly Rindorindo, Yoppy Mongkren, Ritta Kawung,S.Pd, Rommy Pondaag,SH,MH dan Setly Kohdong,SH. Mereka itu adalah penyambung lidah rakyat di lembaga DPRD Minahasa Selatan. Dimanakah tanggungjawab kalian sebagai Wakil Rakyat untuk menyuarakan suara rakyat.
‘’Dengan demikian, bila hal diatas juga tak ada perhatian. Maka, saya sarankan agar kita warga tidak lagi memilih mereka pada Pemilu 2014 kedepan. Sebab ternyata, mereka yang telah duduk mewakili rakyat tak bisa memperjuangkan suara rakyat pula. Kita lihat saja apa yang akan mereka perjuangkan,’’ tegas Tilaar. (and)
Motoling—Tak hanya Jembatan Moyongboong di Desa Motoling yang minta perhatian. Pasalnya, jembatan yang dibuat dengan konstruksi besi tapi menggunakan papan sudah banyak yang rusak. Kemudian, jembatan yang juga menghubungkan antara Desa Lalumpe-Raanaan Lama juga demikian. Bahkan, jembatan ini sudah ada beberapa warga yang menjadi korban terjatuh dikuala.
Jemmy Tilaar, warga Motoling juga menyebut bahwa pemerintah Minsel kurang perhatian dengan pembangunan jembatan dan jalan. ‘’Padahal, banyak jembatan yang kondisinya tak bisa dipakai lagi. Apalagi jembatan berkonstruksi besi tapi menggunakan papan. Di Motoling Raya, ada beeberapa jembatan seperti itu. Oleh sebab itu, pemkab Minsel melalui Dinas PU segera melakukan perbaikan semua jembatan di Motoling,’’ ujar Tilaar.
Menurutnya, dari beberapa jembatan di Motoling, satu diantara jembatan tidak layak dipakai adalah jembatan ini. Maksudnya, jembatan yang menghubungkan antara Desa Lalumpe-Raaanan Lama benar-benar tak layak dipakai. Sebab, sudah ada korban jiwa terjatuh dari jembatan tersebut. Akibatnya, banyak kendaraan roda dua maupun warga harus ekstra hati-hati untuk melewati jembatan ini.
‘’Seperti diketahui, jembatan ini terakhir dibangun tahun 2000. Pasca bencana besar melanda Minsel (Minahasa, red) waktu itu. Sat ini, secara konstruksi sudah tidak memenuhi persyaratan untuk dilalui kendaraan roda dua ataupun dengan pejalan kaki. Tetapi, masih ada satu dua orang yang dengan terpaksa melewati jembatan tersebut,’’ katanya.
Untuk itu, dimohon kearifan Bupati Tetty Paruntu, Wakil Bupati Sonny Tandayu. Serta anggota DPRD Minsel asal Motoling Raya. Sebut saja, Jelly Rindorindo, Yoppy Mongkren, Ritta Kawung,S.Pd, Rommy Pondaag,SH,MH dan Setly Kohdong,SH. Mereka itu adalah penyambung lidah rakyat di lembaga DPRD Minahasa Selatan. Dimanakah tanggungjawab kalian sebagai Wakil Rakyat untuk menyuarakan suara rakyat.
‘’Dengan demikian, bila hal diatas juga tak ada perhatian. Maka, saya sarankan agar kita warga tidak lagi memilih mereka pada Pemilu 2014 kedepan. Sebab ternyata, mereka yang telah duduk mewakili rakyat tak bisa memperjuangkan suara rakyat pula. Kita lihat saja apa yang akan mereka perjuangkan,’’ tegas Tilaar. (and)