Manado, BeritaManado.com – Menjelang tahapan pendaftaran Pasangan Calon (Paslon) yang siap mengikuti kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) semakin memanas, terutama akibat persaingan sesama kader di internal Partai Politik (Parpol) pengusung.
Kepada BeritaManado.com, akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Toar Palilingan SH, MH menjelaskan terkait dengan dinamika jelang penetapan calon maupun paslon oleh partai pengusung, maka sulit dihindari upaya saling menyudutkan antara sesama kader.
“Saling menyudutkan dilakukan dalam rangka memberi nilai negatif maupun menambah nilai positif kepada sesama kader sebagai bagian dari strategi memenangkan kompetisi di internal parpol,” kata Toar Palilingan yang juga merupakan salah satu Pengamat Hukum ternama di Sulawesi Utara (Sulut).
Pilkada yang berkualitas, lanjut Toar Palilingan, akan ditentukan juga oleh kualitas dan proses hingga mendapatkan hasilnya.
“Sekarang perlu dibangun suasana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), dalam kontestasi memenangkan persaingan yang benar-benar berlangsung secara sehat,” jelas Toar Palilingan, Kamis (5/3/2020).
Artinya, lanjut Toar Palilingan, membangun citra positif antar bakal calon maupun calon dan paslon dengan menampilkan kemampuan serta kelebihan-kelebihannya itu yang penting karena masyarakat pemilih akan mempertimbangkan pilihannya kepada calon yang mempunyai kemampuan dan kelebihan masing-masing apalagi memasuki era refolusi industri 4.0.
“Sampai dengan saat ini, baru Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sudah menetapkan calon untuk selanjutnya akan diusung pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) maupun beberapa Kota dan Kabupaten yang lainnya masih sementara diproses,” tandas Palilingan.
(Rei Rumlus)