Manado – Rabu (21/12/2016) pagi tadi, ribuan massa berasal dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sejumlah organisasi kepemudaan dan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mengikuti upacara Hari Bela Negara (HBN) yang dipimpin Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandou selaku Inspektur upacara (Irup).
Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya yang dibacakan Wagub, mengatakan, pada momentum ini (HBN, red) kami mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk belajar dari sejarah perjuangan bangsa.
“Sejarah mencatat bahwa Republik Indonesia bisa berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat tidak lepas dari semangat bela negara dari seluruh kekuatan rakyat,” kata Kandou.
Adapun tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa, menurutnya bersifat konvesional atau fisik semata akan tetapi sudah berkembang baik fisik maupun non fisik. “Kesadaran bela negara sangat penting untuk ditanamkan sebagai sikap dan perilaku bangsa Indonesia,” ucap Kandou.
Lanjutnya hal ini merupakan bentuk revolusi mental sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman sekaligus untuk mewujudkan ketahanan nasional. “Kesadaran bela negara dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara masing-masing,” tutupnya.
Pada kesempatan tersebut bertindak selaku Komandan upacara yakni Ketua KNPI Sulut, Jackson Kumaat. Turut hadir dalam upacara ini, jajaran Forkopimda Sulut, para pelajar, masyarakat sipil dan unsur TNI/Polri. (***/risatsanger)
Manado – Rabu (21/12/2016) pagi tadi, ribuan massa berasal dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN) dan sejumlah organisasi kepemudaan dan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mengikuti upacara Hari Bela Negara (HBN) yang dipimpin Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandou selaku Inspektur upacara (Irup).
Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya yang dibacakan Wagub, mengatakan, pada momentum ini (HBN, red) kami mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk belajar dari sejarah perjuangan bangsa.
“Sejarah mencatat bahwa Republik Indonesia bisa berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat tidak lepas dari semangat bela negara dari seluruh kekuatan rakyat,” kata Kandou.
Adapun tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa, menurutnya bersifat konvesional atau fisik semata akan tetapi sudah berkembang baik fisik maupun non fisik. “Kesadaran bela negara sangat penting untuk ditanamkan sebagai sikap dan perilaku bangsa Indonesia,” ucap Kandou.
Lanjutnya hal ini merupakan bentuk revolusi mental sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman sekaligus untuk mewujudkan ketahanan nasional. “Kesadaran bela negara dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara masing-masing,” tutupnya.
Pada kesempatan tersebut bertindak selaku Komandan upacara yakni Ketua KNPI Sulut, Jackson Kumaat. Turut hadir dalam upacara ini, jajaran Forkopimda Sulut, para pelajar, masyarakat sipil dan unsur TNI/Polri. (***/risatsanger)