BeritaManado.com – Bank Dunia dalam laporan bertajuk ‘Prospek Ekonomi Indonesia’ yang diterbitkan setiap enam bulan sekali mengungkap prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan menurun pada tahun politik 2024, meski masih dilevel yang cukup kuat.
“Pertumbuhan PDB diperkirakan akan sedikit menurun ke rata-rata 4,9 persen pada tahun 2024-2026 dari 5 persen pada tahun ini akibat mulai melemahnya lonjakan harga komoditas,” sebut laporan tersebut disitat Kamis (11/1/2024).
Lembaga tersebut kemudian menyoroti konsumsi swasta yang diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pada tahun 2024.
Demikian dengan investasi bisnis maupun belanja publik yang juga diperkirakan akan meningkat sebagai dampak dari reformasi dan proyek-proyek baru pemerintah.
Sementara inflasi diprediksi akan menurun menjadi 3,2 persen pada tahun 2024 dari rata-rata 3,7 persen pada tahun ini, masih berada dalam rentang target Bank Indonesia.
Adapun menurunnya inflasi mencerminkan melemahnya harga komoditas serta tingkat pertumbuhan permintaan domestik yang kembali ke tingkat normal setelah pemulihan pasca pandemi.
Di saat yang sama, terdapat tekanan kenaikan pada harga pangan akibat dampak pola cuaca El-Nio, yang dapat mengganggu produksi pangan di beberapa tempat.
Sedangkan ekspor jasa diperkirakan mendapat manfaat dari pemulihan yang berkelanjutan di sektor pariwisata.
Sementara harga komoditas yang lebih rendah dan pertumbuhan global yang melemah akan menghambat ekspor barang.
Pendapatan pemerintah sebagai bagian dari PDB diperkirakan akan meningkat seiring dengan terwujudnya dampak reformasi perpajakan, sementara belanja pemerintah diperkirakan akan secara bertahap kembali ke tingkat pra pandemi.
Meskipun perekonomian Indonesia saat ini lebih besar dari pada sebelumnya, seperti banyak negara lain, belum pulih sepenuhnya ke trajektori pada masa sebelum pandemi.
Hal ini mencerminkan scarring effects dari pandemi ini, termasuk pada pasar tenaga kerja dan pertumbuhan produktivitas.
(jenlywenur)