Amurang—Sekitar 120-an kepala SD dan SMP se-Kabupaten Minahasa Selatan, mengikuti sosialisasi atau simulasi ‘SIMPAKU BOS’ (Sistem Informasi Pembuatan dan Pelaporan Bantuan Operasional Sekolah). Pelaksanaannya dipusatkan di Golden Charity Resto Pondang, Jumat (8/6) sejak pukuk 10.00 WITA hingga selesai.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Global Microsystem Indonesia (GMI) yang berpusat di Semarang-Jawa Tengah. Kegiatan atau simulasi ini merupakan gelombang kedua. Yang sebelumnya telah dilakukan di Manado belum lama berselang.
‘’Sosialisasi ini memberikan kemudahan untuk pembuatan SPJ terhadap penerima BOS. Dengan menggunakan aplikasi SIMPAKU BOS. Jadi, sekali lagi, ini untuk memudahkan para bendahara khusus sekolah penerima BOS,’’ kata Direktur Global Microsystem Indonesia, Sonny Irawan, S.Kom kepada beritamanado siang tadi.
Kata Irawan, sering dijumpai banyak terjadi kesulitan dalam pelaporan BOS disetiap tahun. Maka dari itu, pihaknya yang bekerjasama dengan Konsorsium Mendikbud RI untuk melaksanakan disemua daerah di Indonesia.
‘’Dan ternyata, dari hasil tersebut banyak yang mengangkat jempol bagaimana cara melakukan pelaporan terkait BOS yang diterima. Sehingga, dengan menggunakan SIMPAKU BOS, bendahara tidak lagi membuat laporan secara manual. Dengan demikian, cara otomatis pelaporan itu akan terposting sendiri,’’ tukas Irawan. (and)
Amurang—Sekitar 120-an kepala SD dan SMP se-Kabupaten Minahasa Selatan, mengikuti sosialisasi atau simulasi ‘SIMPAKU BOS’ (Sistem Informasi Pembuatan dan Pelaporan Bantuan Operasional Sekolah). Pelaksanaannya dipusatkan di Golden Charity Resto Pondang, Jumat (8/6) sejak pukuk 10.00 WITA hingga selesai.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Global Microsystem Indonesia (GMI) yang berpusat di Semarang-Jawa Tengah. Kegiatan atau simulasi ini merupakan gelombang kedua. Yang sebelumnya telah dilakukan di Manado belum lama berselang.
‘’Sosialisasi ini memberikan kemudahan untuk pembuatan SPJ terhadap penerima BOS. Dengan menggunakan aplikasi SIMPAKU BOS. Jadi, sekali lagi, ini untuk memudahkan para bendahara khusus sekolah penerima BOS,’’ kata Direktur Global Microsystem Indonesia, Sonny Irawan, S.Kom kepada beritamanado siang tadi.
Kata Irawan, sering dijumpai banyak terjadi kesulitan dalam pelaporan BOS disetiap tahun. Maka dari itu, pihaknya yang bekerjasama dengan Konsorsium Mendikbud RI untuk melaksanakan disemua daerah di Indonesia.
‘’Dan ternyata, dari hasil tersebut banyak yang mengangkat jempol bagaimana cara melakukan pelaporan terkait BOS yang diterima. Sehingga, dengan menggunakan SIMPAKU BOS, bendahara tidak lagi membuat laporan secara manual. Dengan demikian, cara otomatis pelaporan itu akan terposting sendiri,’’ tukas Irawan. (and)