SITARO—Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau bensin makin menjadi-jadi di Siau. Aksi borong para pengusaha kelas atas mengakibatkan bensin dalam tempo tiga hari ludes. Warga kesulitan membelinya. Diduga kuat kelangkaan ini karena ada pihak-pihak berduit
yang membeli mencapai ratusan liter hingga ribuan liter.
“Bayangkan saja kalau dibeli hingga ratusan liter, berarti jatah bagi masyarakat berkurang karena sudah terserap ke pihak berduit tersebut. Lihat saja, bensin dalam tempo tiga hari sudah sulit dibeli. Bisa ditemukan di jalan-jalan dijual oplosan tapi harganya Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per liter. Berarti masyarakat makin menderita, padahal yang dijual
adalah BBM subsidi untuk masyarakat miskin,” tukas Jorise, warga Kampung Beong Kecamatan Siau Tengah, kepada wartawan, Selasa (25/01) siang.
Pengawas Pertamina di Siau, Saiful Ahmad ketika dikonfirmasi menampik hal itu. Menurutnya, kuota yang dijual saat ini sudah mencukupi sehingga tidak mungkin langkah. “Kuota per dua minggu 65 KL dijamin sudah mencukupi kebutuhan masyarakat Siau. Jadi tidak mungkin BBM ini dijual ke pihak tertentu, semua masyarakat diberikan hak yang sama,” tukas Saiful yang didampingi Marto, pengawas tanki Agen Premium Minyak Solar (AMPS)
PT Karya Maranatha.
SITARO—Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau bensin makin menjadi-jadi di Siau. Aksi borong para pengusaha kelas atas mengakibatkan bensin dalam tempo tiga hari ludes. Warga kesulitan membelinya. Diduga kuat kelangkaan ini karena ada pihak-pihak berduit
yang membeli mencapai ratusan liter hingga ribuan liter.
“Bayangkan saja kalau dibeli hingga ratusan liter, berarti jatah bagi masyarakat berkurang karena sudah terserap ke pihak berduit tersebut. Lihat saja, bensin dalam tempo tiga hari sudah sulit dibeli. Bisa ditemukan di jalan-jalan dijual oplosan tapi harganya Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per liter. Berarti masyarakat makin menderita, padahal yang dijual
adalah BBM subsidi untuk masyarakat miskin,” tukas Jorise, warga Kampung Beong Kecamatan Siau Tengah, kepada wartawan, Selasa (25/01) siang.
Pengawas Pertamina di Siau, Saiful Ahmad ketika dikonfirmasi menampik hal itu. Menurutnya, kuota yang dijual saat ini sudah mencukupi sehingga tidak mungkin langkah. “Kuota per dua minggu 65 KL dijamin sudah mencukupi kebutuhan masyarakat Siau. Jadi tidak mungkin BBM ini dijual ke pihak tertentu, semua masyarakat diberikan hak yang sama,” tukas Saiful yang didampingi Marto, pengawas tanki Agen Premium Minyak Solar (AMPS)
PT Karya Maranatha.