Pengungsi asal Desa Kema III bertahan di tenda darurat.
Minut, BeritaManado.com – Gempa beruntun yang menghantam laut Maluku Utara berdampak sampai ke Sulawesi Utara.
Sejak gempa pertama berkekuatan 7.1, Jumat (15/11/2019), sekitar pukul 00.15 Wita dini hari, sampai dengan pukul 11:30 Wita, berhasil dianalisa 89 kali gempa bumi susulan, dengan magnitudo bervariasi antara 3.1-6.1.
Akibatnya, masyarakat Minahasa Utara khususnya di pesisir Pantai Kema Kecamatan Kema, memilih tetap bertahan di tenda darurat, yang dibuka sejak semalam.
Pantauan BeritaManado.com ratusan warga mengungsi di dataran tinggi Desa Kema III, sejak gempa pertama, sampai sore ini.
Berapa titik yang menjadi lokasi mengungsi warga, seperti di Minawerot dan Perumahan Lumoring di Kecamatan Kauditan, Gunung Kayu Putih, Desa Lansot, dan Desa Tontalete di Kecamatan Kema.
Mereka mengaku takut terjadi tsunami dan ancaman ambruknya rumah.
“Sejak gempa tadi malam kami langsung mengungsi disini. Kami akan kembali ke rumah kalau sudah tidak ada gempa-gempa susulan,” kata Ima, salah satu warga pengungsi.
Sampai saat ini pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah kecamatan tengah mendata sekaligus mengedukasi masyarakat pengungsi agar tetap tenang.
“Puji Tuhan sampai sekarang Minut masih aman,” ujar Kaban BPBD Minut Jofieta Supit.
“Datanya sedang kami rampungkan. Kami berharap masyarakat tetap tenang,” tambah Camat Kema Filma Antony SH.
(Finda Muhtar)
Baca Juga:
Gempa Berulang, Siswa di 4 Kecamatan Kabupaten Minut Dipulangkan Lebih Awal
BPBD Bitung Nyatakan Enam Rumah Rusak dan Satu Warga Meninggal Pasca Gempa
Pasca Gempa, Bongkar Muat Ikan di Pelabuhan Belang Tetap Berjalan
Gempa 7,4 SR Maluku Utara, Warga Belang Diminta Tidak Panik Berlebihan