Bitung – Masyarakat Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga mempertanyakan janji pemberian bantuan bencana yang pernah dijanjikan Pemkot Bitung beberapa waktu lalu.
Masyarakat mengeluh karena ada beberapa keluarga yang menjadi korban tapi tak mendapatkan bantaun hingga kini.
Hal itu disampaikan warga kepada anggota DPRD Kota Bitung, Superman Boy Gumolung saat menggelar reses, Senin (04/12/2017).
Menurut salah satu warga, Empi, rumahnya menjadi salah satu rumah yang rusak diterjang air bandang pada bulan Februari lalu, namun bantuan Rp1 juta yang dijanjikan tak kunjung ia terima.
“Tidak adil karena yang lain dapat tapi saya tidak, padahal sama-sama jadi korban,” katanya.
Hal senada juga disampaikan warga lain, Neltje, yang turut jadi korban. Ibu rumah tangga itu merasa dibohongi oleh pemerintah.
“Jelas kecewa, sebab keluarga saya sudah didata dan dijanjikan dapat bantuan. Nyatanya sudah tunggu berbulan-bulan tidak dapat apa-apa,” katanya.
Superman sendiri langsung merespon keluhan itu. Ia memberikan penjelasan sesuai yang ia tahu.
“Saya harap masyarakat yang jadi korban harus terima kenyataan. Sepanjang yang saya tahu bantuan itu sudah selesai dibagikan. Memang tidak semua korban menerima bantuan itu, karena jumlah anggaran yang turun dari pusat cukup terbatas. Tapi saya minta masyarakat untuk bersabar. Saya akan memperjuangkan agar Pemkot Bitung menyikapi hal ini,” katanya.
Ia sendiri mendukung usulan warga yang mendorong pembentukan tim khusus. Yang mana tim tersebut bertujuan mengusut pemanfaatan bantuan tersebut.
“Tadi saya dengar ada usul dibentuk tim untuk mencari tahu penggunaan bantuan itu. Saya pikir itu perlu supaya ketahuan mana yang betul-betul memanfaatkan dan mana yang tidak. Sebab banyak informasi penerima tidak menggunakan bantuan sesuai peruntukan, melainkan hanya untuk foya-foya. Bukannya memperbaiki kerusakan di rumah, tapi justru dipakai untuk beli handphone,” katanya.
Ketua PKPI Kota Bitung ini berjanji akan memperbaiki keadaan. Ia akan melobi agar kedepan lebih banyak proyek infrastruktur masuk di Tandurusa, khususnya yang bersifat antisipasi bencana.
“Semisal pembangunan atau perbaikan talud harus lebih sering lagi. Tandurusa daerah rawan bencana jadi harus ada perhatian khusus,” katanya.
Selain bantuan bencana, masyarakat yang hadir dalam reses tersebut turut menyorot hal lain. Diantaranya menyangkut pengerjaan sejumlah proyek, pengangkutan sampah oleh instansi terkait, serta penambahan lampu penerangan jalan.
(abinenobm)
Bitung – Masyarakat Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga mempertanyakan janji pemberian bantuan bencana yang pernah dijanjikan Pemkot Bitung beberapa waktu lalu.
Masyarakat mengeluh karena ada beberapa keluarga yang menjadi korban tapi tak mendapatkan bantaun hingga kini.
Hal itu disampaikan warga kepada anggota DPRD Kota Bitung, Superman Boy Gumolung saat menggelar reses, Senin (04/12/2017).
Menurut salah satu warga, Empi, rumahnya menjadi salah satu rumah yang rusak diterjang air bandang pada bulan Februari lalu, namun bantuan Rp1 juta yang dijanjikan tak kunjung ia terima.
“Tidak adil karena yang lain dapat tapi saya tidak, padahal sama-sama jadi korban,” katanya.
Hal senada juga disampaikan warga lain, Neltje, yang turut jadi korban. Ibu rumah tangga itu merasa dibohongi oleh pemerintah.
“Jelas kecewa, sebab keluarga saya sudah didata dan dijanjikan dapat bantuan. Nyatanya sudah tunggu berbulan-bulan tidak dapat apa-apa,” katanya.
Superman sendiri langsung merespon keluhan itu. Ia memberikan penjelasan sesuai yang ia tahu.
“Saya harap masyarakat yang jadi korban harus terima kenyataan. Sepanjang yang saya tahu bantuan itu sudah selesai dibagikan. Memang tidak semua korban menerima bantuan itu, karena jumlah anggaran yang turun dari pusat cukup terbatas. Tapi saya minta masyarakat untuk bersabar. Saya akan memperjuangkan agar Pemkot Bitung menyikapi hal ini,” katanya.
Ia sendiri mendukung usulan warga yang mendorong pembentukan tim khusus. Yang mana tim tersebut bertujuan mengusut pemanfaatan bantuan tersebut.
“Tadi saya dengar ada usul dibentuk tim untuk mencari tahu penggunaan bantuan itu. Saya pikir itu perlu supaya ketahuan mana yang betul-betul memanfaatkan dan mana yang tidak. Sebab banyak informasi penerima tidak menggunakan bantuan sesuai peruntukan, melainkan hanya untuk foya-foya. Bukannya memperbaiki kerusakan di rumah, tapi justru dipakai untuk beli handphone,” katanya.
Ketua PKPI Kota Bitung ini berjanji akan memperbaiki keadaan. Ia akan melobi agar kedepan lebih banyak proyek infrastruktur masuk di Tandurusa, khususnya yang bersifat antisipasi bencana.
“Semisal pembangunan atau perbaikan talud harus lebih sering lagi. Tandurusa daerah rawan bencana jadi harus ada perhatian khusus,” katanya.
Selain bantuan bencana, masyarakat yang hadir dalam reses tersebut turut menyorot hal lain. Diantaranya menyangkut pengerjaan sejumlah proyek, pengangkutan sampah oleh instansi terkait, serta penambahan lampu penerangan jalan.
(abinenobm)