Ferry Liando saat menghadiri kegiatan Simulasi Pemungutan Suara Pemilu 2024 beberapa waktu lalu
Manado, BeritaManado.com — Dosen Kepemiluan Universitas Sam Ratulangi Ferry Liando mengatakan bahwa sebagian besar perilaku pemilih di Sulut adalah mereka yang bertipe sosiologis.
Dijelaskannya, bahwa pemilih seperti ini adalah seseorang ditentukan oleh kesamaan layar belakang individu antara calon dengan pemilih.
Tiga dari empat calon peraih suara terbanyak merupakan representasi dari kelompok masyarakat dengan layar belakang agama.
” Maya Rumantir kemungkinan besar dipilih oleh sebagian besar warga Sulut yang beragama Katolik. Cheris Hariatte mendapatkan banyak dukungan dari umat muslim dan etnis Bolaang Mongondow serta Stefanus BAN Liow dari GMIM,” ungkap Liando.
Sementara satu calon peraih suara terbanyak lainnya yaitu Adriana Dondokambey kemungkinan banyak dipilih oleh kader dan simpatisan PDIP dan sebagian dari kalangan GMIM serta etnis Tonsea.
“Besarnya dukungan kepada Maya Rumantir kemungkinan besar merupakan buah dari soliditas umat Katolik itu sendiri yang menunjukkan kekompakan,” ujarnya.
Ditambahkannya posisi dua figur dari keterwakilan GMIM yaitu Stefanus BAN Liow dan Adriana Dondokambey masih berpeluang terjadi perubahan peringkat perolehan jumlah suara di urutan tiga dan empat.
Berbeda dengan Maya Rumantir, Cherish Hariette tidak terlalu signifikan karena terbagi pada tokoh muslim lainnya seperti Djafar Alkatiri dan Abid Takalamingan.
(Frangki Wullur)