Bitung, BeritaManado.com – Jelang pengumuman Daftar Calon Sementara (DCS) bagi calon legislatif (Caleg) oleh KPU, sejumlah Bacaleg di Kota Bitung dikabarkan mengganti tunggangan Partai Politik (Parpol).
Pindahnya sejumlah figur Bacaleg ini, tidak lepas dari aksi “culik menculik” yang dilakoni sejumlah Parpol dengan harapan menambah perolehan suara dan kursi di Pilcaleg 2024.
Aksi ini dikabarkan masih sementara terjadi dengan makin gencarnya pengurus Parpol “bergerilya” menculik figur Bacaleg Parpol lain untuk memperkuat komposisi Bacaleg tentu dengan iming-iming menggiurkan.
Fenomena ini menjadi perhatian Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) Kota Bitung yang menilai Parpol di Kota Bitung krisis figur Bacaleg hingga harus “menculik” figur Parpol lain.
“Ini bertanda Parpol di Kota Bitung tidak mempersiapkan kader dengan baik untuk bertarung di Pilcaleg hingga harus menculik figur Parpol lain menjelang tahapan penetapan DCT,” kata Koordinator JPPR Kota Bitung, Arham Iqbal Lakue, Senin (7/8/2023).
Arham juga mempertanyakan sistem kaderisasi Parpol yang dinilai tidak jalan. Terbukti dengan fenomena culik menculik kader yang dilakukan sejumlah Parpol.
“Kesannya Parpol nanti kasak-kusuk mencari figur disaat Pilcaleg saja. Setelah itu, tidak ada upaya untuk menciptakan apalagi merektur kader demi kepentingan Pilcaleg,” katanya.
Mantan Ketua IMM Kota Bitung ini juga mempertanyakan bantuan dana hibah Parpol yang diberikan pemerintah daerah ke tiap Parpol peraih kursi di DPRD.
Menurutnya, bantuan dana hibah kepada Parpol salah satu tujuannya digunakan untuk meningkatkan pendidikan politik kepada masyarakat.
“Dana hibah ini berfungsi untuk pendidikan politik, kesekretariatan dan operasional. Tapi aturannya, Parpol harus menggunakan 60% dari dana tersebut untuk pendidikan politik bagi masyarakat,” katanya.
Harusnya, lanjut Arham, jika bantuan dana hibah itu betul-betul digunakan untuk pendidikan politik maka fenomena culik menculik figur Parpol lain tidak akan terjadi karena semua Parpol sudah punya figur yang mampuni.
“Walaupun pindah Parpol itu hak politik tiap figur, namun dengan pengkaderan dan pendidikan politik yang baik maka pasti fenomena ini tidak akan terjadi,” katanya.
Sementara itu, adapun besar bantuan dana hibah Parpol yang diplot tahun ini di APBD 2023 Kota Bitung berkisar Rp700an juta. Besaran bantuan dana hibah yang diterima Parpol sesuai dengan jumlah perolehan kursi di DPRD pada Pilcaleg 2019 lalu.
(abinenobm)