Manado – “Kami minta pemerintah proaktif jangan reaktif terkait kasus pembakaran gereja di Aceh. Usut tuntas kejadian ini jangan dibiarkan begitu saja dan jangan hanya diam membisu, dalang dan aktor utamanya harus diungkap!”
Demikian dikatakan Dr Jerry Massie, Ketua Harian DPP-GIAK, melalui pernyataan tertulis kepada BeritaManado.com, terkait kasus pembakaran rumah ibadah di Aceh Singkil, Provinsi Aceh dua hari lalu.
“Menko Polhukam, Panglima TNI, Kapolri segera perintahkan para aparat untuk turun tangan, sidik, lidik dan tangkap pelaku rusuh ini. Kami mengecam tindakan main hakim sendiri dan tindakan anarkis dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” jelas Massie, Kamis (15/10/2015).
Diingatkannya, pemerintah jangan membiarkan intoleransi terus merajela di Indonesia. Akibatnya 2500 orang sudah mengungsi. Kalau Kapolri tak mampu bertindak dicopot saja dari jabatannya. Kalau perlu ormas yang terlibat izinnya dibekukan pemerintah.
Bagi umat yang rumah ibadahnya dibakar tetap tenang dan berdoa.
“Kebebasan seakan menjadi bagian satu kelompok saja. Pancasila sudah tidak kokoh lagi. Reformasi mental tidak jalan di Aceh, rasa menghormati sudah luntur. Ini berbahaya bagi kebebasan beragama. Indonesia bisa gagal dalam penanganan toleransi dan kerukunan. Seharusnya harus dikedepankan rasa kebersamaan dan saling menghargai satu sama lain,” jelasnya. (jerrypalohoon)
Manado – “Kami minta pemerintah proaktif jangan reaktif terkait kasus pembakaran gereja di Aceh. Usut tuntas kejadian ini jangan dibiarkan begitu saja dan jangan hanya diam membisu, dalang dan aktor utamanya harus diungkap!”
Demikian dikatakan Dr Jerry Massie, Ketua Harian DPP-GIAK, melalui pernyataan tertulis kepada BeritaManado.com, terkait kasus pembakaran rumah ibadah di Aceh Singkil, Provinsi Aceh dua hari lalu.
“Menko Polhukam, Panglima TNI, Kapolri segera perintahkan para aparat untuk turun tangan, sidik, lidik dan tangkap pelaku rusuh ini. Kami mengecam tindakan main hakim sendiri dan tindakan anarkis dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” jelas Massie, Kamis (15/10/2015).
Diingatkannya, pemerintah jangan membiarkan intoleransi terus merajela di Indonesia. Akibatnya 2500 orang sudah mengungsi. Kalau Kapolri tak mampu bertindak dicopot saja dari jabatannya. Kalau perlu ormas yang terlibat izinnya dibekukan pemerintah.
Bagi umat yang rumah ibadahnya dibakar tetap tenang dan berdoa.
“Kebebasan seakan menjadi bagian satu kelompok saja. Pancasila sudah tidak kokoh lagi. Reformasi mental tidak jalan di Aceh, rasa menghormati sudah luntur. Ini berbahaya bagi kebebasan beragama. Indonesia bisa gagal dalam penanganan toleransi dan kerukunan. Seharusnya harus dikedepankan rasa kebersamaan dan saling menghargai satu sama lain,” jelasnya. (jerrypalohoon)