Jakarta, BeritaManado.com — Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) memberikan dukungan kepada berbagai gebrakan yang telah diciptakan.
Selain gebrakan, dukungan dan apresiasi juga diberikan kepada berbagai aktivitas yang masih bertahan hingga saat ini.
Dalam hal ini, dukungan dan apresiasi yang diberikan berupa penganugerahan Rekor MURI di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menariknya, dari 22 penerima penghargaan rekor MURI atau rekoris, ada 1 yang berasal dari Sulawesi Utara, yaitu Almarhum Nelwan Katuuk.
Nelwan Katuuk dikenal sebagai penyandang disabilitas tunanetra pertama yang menciptakan alat musik Kolintang.
Penghargaan diterima oleh perwakilan keluarga Rommy Mandey di Balairung Kemenparekraf RI pada Selasa (30/5/2023).
Mewakili keluarga, Rommy pun menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang memungkinkan dirinya bisa menerima penghargaan secara langsung atas nama keluarga.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada tokoh musik Indonesia yang juga asal Sulut Andre JO “Opa” Sumual, pemerhati pariwisata Sulut Meyvi Lumangkun, Bupati Minut yang juga Ketua Pinkan Sulut Joune Ganda dan jajarannya khususnya Kepala Dinas Pariwisata Femmy Pangkerego.
“Terima kasih atas perhatian dan dukungannya sehingga saya bisa ada di Kemenpar untuk menerima penghargaan mewakili opa kami, alm Nelwan Katuuk. Ini kehormatan dan kebanggaan bagi kami keluarga dan tentunya untuk Sulawesi Utara,” ujar Rommy.
Berikut 22 penghargaan yang diberikan oleh rekor MURI:
1. Buku dengan Penyusun Narasumber Pemuka Adat Terbanyak (18 Narasumber)
Rekoris: Buku Dende Mandalika
2. Penyandang Disabilitas Tunanetra Pertama yang Menciptakan Alat Musik Kolintang Rekoris: Alm. Nelwan Katuuk
3. Festival Film Pendek yang Melakukan Seleksi Film Setiap Bulan
Rekoris: Festival Film Bulanan/Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
4. Audio Painting Pertama di Dunia
Rekoris: Ir. Harry Aprianto Kissowo (Harry Kiss)
5. Perancang Busana Pertama yang Melukis Bebas pada Kain
Rekoris: Agnes Linggar Buddhisurya
6. Perwira Tinggi TNI AL sebagai Penyanyi dan Penulis Lirik Lagu Terbanyak (73 Lagu)
Rekoris: Laksda TNI. Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.AP, M. Tee(Han).
7. Lomba Penciptaan Motif Batik Peserta Terbanyak (69 UMKM)
Rekoris: Semarang Batik Innovation City
8. Seniman Tari Cross Gender Pertama di Indonesia
Rekoris: Didi Ninik Thowok, S.ST.
9. Perusahaan yang Mendukung Pementasan Seni dan Budaya Terbanyak (lebih dari 4.000 kegiatan budaya)
Rekoris: Djarum Foundation
10. Kebun Binatang dengan Koleksi Satwa Albino Terbanyak (28 Satwa Albino)
Rekoris: Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, DSSA.
11. Perintis Pendidikan Mode Pertama di Indonesia (1981)
Rekoris: ISWI Fashion Academy
12. Hutan Digital Pertama Berbasis Masyarakat
Rekoris: Pemerintah Kabupaten Belitung
13. Batu Granit Terbesar Berbentuk Kepala Garuda
Rekoris: Pemerintah Kabupaten Belitung
14. Rujak Es Krim Pertama di Dunia Rekoris: Rujak Es Cream Pak Nardi
15. Batik dengan Motif Starwars Pertama Rekoris: Bai Soemarlono dan Joseph Lim
16. Pelopor Seni Lipatan dan Anyaman Janur pada Rangkaian Bunga Modern (Non-Tradisional)
Rekoris: Andy Djati Utomo
17. Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa Pertama
Rekoris: Azmi Abubakar
18. Rest Area Pertama yang Menggunakan Fasilitas Gedung Heritage
Rekoris: PT PP Sinergi Banjaratma (Rest Area Brebes)
19. Rest Area dengan Fasilitas Terbanyak (100 fasilitas)
Rekoris: PT PP Sinergi Banjaratma (Rest Area Brebes)
20. Rest Area dengan UMKM Terbanyak (176 UMKM)
Rekoris: PT PP Sinergi Banjaratma (Rest Area Brebes)
21. Rumah yang Mempunyai Berbagai Koleksi Budaya Nusantara Terbanyak
Rekoris: Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc.
22. Disabilitas (Tuli) Pria Pria Pertama yang Menyelesaikan Studi Magister di Mancanegara (Rochester Institute of Technology-New York-Jurusan Pendidikan untuk Tuli & Kesulitan Pendengaran)
Rekoris: Surya Sahetapy
(***/srisurya)