
Manado, BeritaManado.com – Menghadapi dua hari besar, yakni Hari Kesehatan Nasional (HKN) dan Natal, RSUP Prof dr R D Kandou Manado menggelar ibadah perutusan bagi panitia yang dibentuk dalam ibadah rutin di gereja Oikumene Lukas Rumah Sakit Kandou, Rabu (5/10/2022).
Ucapan syukur dan berkat secara khusus dipanjatkan Direktur Utama RSUP Kandou, Dr dr Jimmy Panelewen,SpB-KBD, karena sudah melantik panitia dan menggelar ibadah perutusan.
Menurutnya, dua hari besar tersebut memiliki value yang luar biasa dan harus dimaknai serta diimplementasikan dalam setiap tugas dan fungsi sebagai tenaga kesehatan.
“Kita harus menangkap value dari dua hari besar ini hingga menjiwai dalam tugas dan fungsi kita sebagai tenaga kesehatan dalam melayani pasien dan keluarga di Rumah Sakit Kandou,” ungkapnya.
Adapun dijelaskannya, sejarah Hari Kesehatan Nasional di Indonesia diperingati pertama kali pada 12 November 1964, untuk mengingat keberhasilan pemberantasan malaria.
Pasalnya, era tahun 50-an penyakit malaria memang masih merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia.
Ratusan ribu jiwa pun melayang akibat malaria sehingga membuat pemerintah berupaya melakukan pemberantasan malaria atau malaria eradication di seluruh penjuru Tanah Air.
Untuk itu dibentuklah Dinas Pembasmian Malaria pada tahun 1959, sebelum berubah nama di bulan Januari 1963 menjadi Komando Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM).
Pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal ke rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali, dan Lampung.
Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh presiden Soekarno pada tanggal 12 November 1959 di Desa Kalasan, Yogyakarta.
Selanjutnya, kegiatan penyemprotan DDT juga dibarengi dengan kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada masyarakat.
Lima tahun kemudian, lebih kurang 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit malaria.
“Karena itulah pada tanggal 12 November 1964, keberhasilan pemberantasan malaria tersebut diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) pertama,” jelasnya.
Hal inilah yang menurutnya menjadi titik awal kebersamaan seluruh komponen bangsa dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Dirut Jimmy Panelewen berharap agar dari sejarah HKN tersebut, Panitia HKN dan Hari Natal ini dapat menangkap bagaimana makna kegigihan, upaya intens dan konsisten yang dilakukan sehingga berbuah sesuatu yang sangat besar dan menjadi catatan sejarah.
“Mungkin saja sejarah-sejarah kecil yang ada di RSUP Kandou juga akan mencatat upaya-upaya dari kita semua selama covid-19 dan selama berkiprah di RSUP Kandou,” katanya.
(***/jenly)