Amurang, BeritaManado — Pembangunan lokasi pariwisata batu dinding di Desa Kilometer Tiga, Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang asal jadi mendapatkan perhatian serius dari Minahasa Selatan Coruption Watch (MSCW).
Ketua MSCW, Ir. Julius Pesik kepada BeritaManado.com, pada Minggu (11/3/2018) mengatakan bahwa pihak kontraktor CV N, sesuai yang tertera dalam papan proyek, tidak menseriusi akan pembangunan ini.
“Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara seharusnya bertanggungjawab. Jangan melakukan pembangunan yang asal jadi, karena jelas ini sudah ada upaya korupsi”, tukas Julius Pesik.
Ditambahkannya, dengan kualitas pembangunan seperti ini, itu menunjukkan bahwa Dinas Pariwisata Sulut tidak serius membangun pariwisata di Kabupaten Minsel.
Dikesempatan lainnya, Marsel Tiow selaku masyarakat Desa Kilometer Tiga sangat menyayangkan pembangunan tersebut.
“Sebenarnya bukan hanya paving saja, namun gazebo yang dibangun kayaknya kualitasnya buruk. Ini terlihat, baru saja dibangun plavonnya sudah mulai rusak”, kata Marsel Tiow.
Sampai saat berita ini diturunkan, belum ada perbaikan di lokasi wisata yang terkenal di Kabupaten Minsel.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Pembangunan lokasi pariwisata batu dinding di Desa Kilometer Tiga, Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang asal jadi mendapatkan perhatian serius dari Minahasa Selatan Coruption Watch (MSCW).
Ketua MSCW, Ir. Julius Pesik kepada BeritaManado.com, pada Minggu (11/3/2018) mengatakan bahwa pihak kontraktor CV N, sesuai yang tertera dalam papan proyek, tidak menseriusi akan pembangunan ini.
“Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara seharusnya bertanggungjawab. Jangan melakukan pembangunan yang asal jadi, karena jelas ini sudah ada upaya korupsi”, tukas Julius Pesik.
Ditambahkannya, dengan kualitas pembangunan seperti ini, itu menunjukkan bahwa Dinas Pariwisata Sulut tidak serius membangun pariwisata di Kabupaten Minsel.
Dikesempatan lainnya, Marsel Tiow selaku masyarakat Desa Kilometer Tiga sangat menyayangkan pembangunan tersebut.
“Sebenarnya bukan hanya paving saja, namun gazebo yang dibangun kayaknya kualitasnya buruk. Ini terlihat, baru saja dibangun plavonnya sudah mulai rusak”, kata Marsel Tiow.
Sampai saat berita ini diturunkan, belum ada perbaikan di lokasi wisata yang terkenal di Kabupaten Minsel.
(TamuraWatung)