BITUNG — Antisipasi penyebaran Demam Berdarah Dangue (DBD) dengan cara fogging dianggap tidak efesien. Hal ini dikatakan Kadis Kesehatan (Dinkes) Kota Bitung, Dr Ellen Wuisan, yang mengaku lebih memilih mensosialisasikan program 3 M plus daripada fogging.
”Program 3 M plus yakni menutup, menguras dan menimbun juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala sesuai dengan kondisi setempat, jauh lebih efektif daripada fogging,” kata Wuisan, Jumat (15/04).
Wuisan sendiri mengaku pihaknya tidak melakukan cara pengasapan atau fogging, kecuali di tengah masyarakat sudah ada kasus yang positif dinyatakan DBD dan hingga saat ini tetap mengandalkan 3M plus serta laporan jika ada indikasi DBD.
“Fongging itu tidak efesien untuk memberantas DBD karena hanya bertahan sebentar kemudian hilang ditiup angin, apalagi bahan yang digunakan malah bisa membahayakan jika dihirup karena mengandung bahan kimia dan tidak ramah terhadap lingkungan utamanya polusi udara,” ajarnya. (en)
BITUNG — Antisipasi penyebaran Demam Berdarah Dangue (DBD) dengan cara fogging dianggap tidak efesien. Hal ini dikatakan Kadis Kesehatan (Dinkes) Kota Bitung, Dr Ellen Wuisan, yang mengaku lebih memilih mensosialisasikan program 3 M plus daripada fogging.
”Program 3 M plus yakni menutup, menguras dan menimbun juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala sesuai dengan kondisi setempat, jauh lebih efektif daripada fogging,” kata Wuisan, Jumat (15/04).
Wuisan sendiri mengaku pihaknya tidak melakukan cara pengasapan atau fogging, kecuali di tengah masyarakat sudah ada kasus yang positif dinyatakan DBD dan hingga saat ini tetap mengandalkan 3M plus serta laporan jika ada indikasi DBD.
“Fongging itu tidak efesien untuk memberantas DBD karena hanya bertahan sebentar kemudian hilang ditiup angin, apalagi bahan yang digunakan malah bisa membahayakan jika dihirup karena mengandung bahan kimia dan tidak ramah terhadap lingkungan utamanya polusi udara,” ajarnya. (en)