Manado – Median Jalan di yang dibongkar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Manado melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk dibuat jalur khusus ambulans mulai dikeluhkan masyarakat.
Alasannya, mulai dari jembatan kuning Bahu sampai RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou tidak ada jalan potong. Masyarakat yang mengunakan kendaraan roda dua dan empat harus memutar arah yang begitu jauh. Walaupun sebenarnya tempat yang akan di tujuh hanya diseberang saja.
Hal tersebut dikatakan, Anggota DPRD Kota Manado, Michael Kalonio kepada Wali Kota Manado, Vicky Lumentut pada Rapat Paripurna DPRD Manado, Rabu (24/10/2018) kemarin.
Menurut Michael Kalonio, mestinya pemerintah mengatur akan adanya jalur putar kendaraan. Supaya masyarakat tidak harus menghabiskan waktu yang lama menuju tempat tujuan. Apalagi para jemaat yang hendak pergi ke Gereja dan siswa ke Sekolah.
“Saya minta kalau bisa dibuka yang di muka gereja dan sekolah, karena ini merupakan aspirasi masyarakat Malalayang yang setiap hari beraktivitas menggunakan jalan tersebut,” kata Michael Kalonio.
Selain itu, saat ada kedukaan masyarakat yang mengunakan kereta sangat mengalami kesulitan karena harus putar terlalu jauh.
(Anes Tumengkol)
Manado – Median Jalan di yang dibongkar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Manado melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk dibuat jalur khusus ambulans mulai dikeluhkan masyarakat.
Alasannya, mulai dari jembatan kuning Bahu sampai RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou tidak ada jalan potong. Masyarakat yang mengunakan kendaraan roda dua dan empat harus memutar arah yang begitu jauh. Walaupun sebenarnya tempat yang akan di tujuh hanya diseberang saja.
Hal tersebut dikatakan, Anggota DPRD Kota Manado, Michael Kalonio kepada Wali Kota Manado, Vicky Lumentut pada Rapat Paripurna DPRD Manado, Rabu (24/10/2018) kemarin.
Menurut Michael Kalonio, mestinya pemerintah mengatur akan adanya jalur putar kendaraan. Supaya masyarakat tidak harus menghabiskan waktu yang lama menuju tempat tujuan. Apalagi para jemaat yang hendak pergi ke Gereja dan siswa ke Sekolah.
“Saya minta kalau bisa dibuka yang di muka gereja dan sekolah, karena ini merupakan aspirasi masyarakat Malalayang yang setiap hari beraktivitas menggunakan jalan tersebut,” kata Michael Kalonio.
Selain itu, saat ada kedukaan masyarakat yang mengunakan kereta sangat mengalami kesulitan karena harus putar terlalu jauh.
(Anes Tumengkol)