Manado, BeritaManado.com — Tensi politik untuk meraih kursi DPR RI pada pemilu Februari 2024 mendatang semakin hangat ketika beberapa nama yang disodorkan partai politik ke Senayan mulai mencari simpati rakyat.
Dari nama-nama yang diperkirakan bertarung, PDIP diantaranya ada nama Rio Dondokambey, Wenny Lumentut, Yasti Soepredjo Mokoagow.
Untuk Partai GOLKAR ada Christiany Eugenia Paruntu, Jerry Sambuaga, Ronny Sompie.
Dikubu Partai Nasdem sendiri ada nama Felly Runtuwene, G.S. Vicky Lumentut, Maximilian Lomban, Tatong Bara, Hamim Pou dan Andreas M. Andaria.
Sementara Partai Gerindra ada Conny Lolyta Rumondor, Wenny Warouw, Ramoy M. Luntungan, Martin Daniel Tumbelaka.
Tidak ketinggalan juga Partai Demokrat ada Hillary Brigitta Lasut, E.E. Mangindaan, Bambang Dwidjatmiko.
Untuk Partai Amanat Nasional, Sehan Landjar, dan Ayub Ali Albugis.
Menariknya, dari nama-nama tersebut merupakan keterwakilan Minahasa dan Bolmong Raya. Sehingga Nusa Utara tidak ada perwakilan untuk menuju Senayan.
Jika dilihat dari peta domisili bakal calon DPR RI, maka suara Nusa Utara akan menjadi rebutan dalam pemilu Februari 2024 mendatang.
Pengamat Politik Manado Dr Alfons Kimbal melihat keterwakilan daerah tetap akan berpengaruh.
“Politik eksinitas tetap berpengaruh, dimana orang minahasa pilih orang minahasa, orang Bolmong pilih orang Bolmong, contoh seperti itu,” ungkap Dr Alfons Kimbal yang merupakan Dosen di Fisip Unsrat Manado.
“Sebenarnya ada simpul politik yang terbentuk. dari jaringan partai, mesin partai. Modal politik, dan modal sosial kedaerahan, dalam konteks wilayah mana,” sambung Dr Alfons Kimbal, kepada BeritaManado.com.
Sehingga kata dia, calon-calon ini akan terbangun simpul politik, Itu berpengaruh dalam proses, itu sangat.
“Dalam politik etnis itu tetap ada,” akhirnya.
(Jhonli Kaletuang)