Manado – Ketatnya persaingan bisnis tempat hiburan malam di kota Manado, membuat sejumlah manajemen tampat hiburan harus berkreasi dalam menghadirkan artis, band dan DJ untuk menyedot perhatian para penikmat hiburan malam. Hiburan berbau pornografipun tak luput dari upaya pihak manajemen Club untuk merais untung.
Sebagaimana pantauan beritamanado, disalah satu club disudut jalan raya Piere Tendean kompleks Bahu Mall, pukul 01.30 Wita dini hari tadi terlihat 3 personil dancer wanita tampil memukau hanya dengan menggunakan pakai dalam yang terbalut baju tidur transparan berwarna hitam, diiringi hentakan musik DJ ketiga personil ini meliuk-liukan badan di tiang-tiang yang terpasang diatas panggung layaknya Streaptese di Eropa, sesekali bagian sensitif wanita bagian ataspun terlihat karena BH yang digunakan longgar.
“Ini baru tempat hiburan, mirip-mirip Jakarta lah, para dancernya pun cantik-cantik dan badan bagus, itu kunci keuntungan dari bisnis tempat hiburan seperti ini, kalau tidak begitu pasti clubnya sepi,” ujar Rizky warga Jakarta, pengunjung club tersebut kepada beritamanado.
Menariknya, salah satu pengunjung yang minta namanya dirahasiakan mengungkapkan para personil dancer tersebut biasanya usai manggung juga melayani layanan Cek-in layaknya PSK bagi sejumlah member club tersebut, dengan bandrol Rp 1 juta hingga Rp 2 juta dalam 2 jam. (oke)
Manado – Ketatnya persaingan bisnis tempat hiburan malam di kota Manado, membuat sejumlah manajemen tampat hiburan harus berkreasi dalam menghadirkan artis, band dan DJ untuk menyedot perhatian para penikmat hiburan malam. Hiburan berbau pornografipun tak luput dari upaya pihak manajemen Club untuk merais untung.
Sebagaimana pantauan beritamanado, disalah satu club disudut jalan raya Piere Tendean kompleks Bahu Mall, pukul 01.30 Wita dini hari tadi terlihat 3 personil dancer wanita tampil memukau hanya dengan menggunakan pakai dalam yang terbalut baju tidur transparan berwarna hitam, diiringi hentakan musik DJ ketiga personil ini meliuk-liukan badan di tiang-tiang yang terpasang diatas panggung layaknya Streaptese di Eropa, sesekali bagian sensitif wanita bagian ataspun terlihat karena BH yang digunakan longgar.
“Ini baru tempat hiburan, mirip-mirip Jakarta lah, para dancernya pun cantik-cantik dan badan bagus, itu kunci keuntungan dari bisnis tempat hiburan seperti ini, kalau tidak begitu pasti clubnya sepi,” ujar Rizky warga Jakarta, pengunjung club tersebut kepada beritamanado.
Menariknya, salah satu pengunjung yang minta namanya dirahasiakan mengungkapkan para personil dancer tersebut biasanya usai manggung juga melayani layanan Cek-in layaknya PSK bagi sejumlah member club tersebut, dengan bandrol Rp 1 juta hingga Rp 2 juta dalam 2 jam. (oke)