AMURANG — Kisruh soal tambang di kabupaten Minahasa Selatan belum akan selesai. Pasalnya, setelah kawasan Tokin Raya redah. Kini tambang kawasan desa Picuan, kecamatan Motoling kembali memanas. Dikabarkan ada sekitar 300-an warga desa tersebut mendatangi lokasi tambang di perkebunan Picuan Baru. Namun hal tersebut dibantah keras hukum tua desa Picuan, kecamatan Motoling, Markus Marentek.
“Disini sangat aman, sapa bilang ada 300 orang nae ditambang. Tidak mungkin, sekarang ini sementara dalam penjagaan Brimob Sulut,” kata Marentek ketika dikonfirmasi media ini, Selasa (13/12) tadi siang. Lanjut dia, jika isu seperti itu jangan dibesar-besarkan. Sebab hal seperti ini sangat rawan.
“Saya himbau kepada siapapun yang dengan sengaja menyebar isu murahan tersebut agar berhenti. Karena sebagai pemerintah desa kami tak ingin wilayah ini diobok-obok oleh isu murahan seperti itu,” tambah dia.
Sementara Kapolres Minahasa Selatan AKBP Sumitro SH, saat dimintai keterangannya mengatakan bahwa memang tadinya ada gerakan-gerakan warga yang didalangi provokator. Namun sekarang kondisi di Picuan sudah kondusif.
“Disana sudah aman, jadi saya imbau jika ada upaya seperti itu lebih baik jangan. Mari kita jaga situasi keamanan bersama,” kata Sumitro.
Lanjut dia, pihaknya telah mengantongi lima nama provokator disana. Sekaligus dengan penyandang dananya. ‘’Kelima dalam pantauan kami,” pungkas Sumitro. (ape)
AMURANG — Kisruh soal tambang di kabupaten Minahasa Selatan belum akan selesai. Pasalnya, setelah kawasan Tokin Raya redah. Kini tambang kawasan desa Picuan, kecamatan Motoling kembali memanas. Dikabarkan ada sekitar 300-an warga desa tersebut mendatangi lokasi tambang di perkebunan Picuan Baru. Namun hal tersebut dibantah keras hukum tua desa Picuan, kecamatan Motoling, Markus Marentek.
“Disini sangat aman, sapa bilang ada 300 orang nae ditambang. Tidak mungkin, sekarang ini sementara dalam penjagaan Brimob Sulut,” kata Marentek ketika dikonfirmasi media ini, Selasa (13/12) tadi siang. Lanjut dia, jika isu seperti itu jangan dibesar-besarkan. Sebab hal seperti ini sangat rawan.
“Saya himbau kepada siapapun yang dengan sengaja menyebar isu murahan tersebut agar berhenti. Karena sebagai pemerintah desa kami tak ingin wilayah ini diobok-obok oleh isu murahan seperti itu,” tambah dia.
Sementara Kapolres Minahasa Selatan AKBP Sumitro SH, saat dimintai keterangannya mengatakan bahwa memang tadinya ada gerakan-gerakan warga yang didalangi provokator. Namun sekarang kondisi di Picuan sudah kondusif.
“Disana sudah aman, jadi saya imbau jika ada upaya seperti itu lebih baik jangan. Mari kita jaga situasi keamanan bersama,” kata Sumitro.
Lanjut dia, pihaknya telah mengantongi lima nama provokator disana. Sekaligus dengan penyandang dananya. ‘’Kelima dalam pantauan kami,” pungkas Sumitro. (ape)