Bitung – Aplikasi androit One Best Information Technology (One Bit) yang digadang-gadang menjadi sarana interaksi jajaran Pemkot dengan masyarakat dalam menyelesaikan berbagai pengeluhan, tinggal kenangan?
Dari informasi, aplikasi itu tak bisa lagi digunakan, padahal sebelumnya Pemkot sudah mencairkan anggaran sebesar Rp90 juta untuk One Bit.
Informasi itu tak ditampik Koordinator Bitung Command Room, Sem Muhaling.
Ia membenarkan jika aplikasi One Bit sudah tidak aktif lagi semenjak kontrak berakhir tanggal 31 Desember 2017.
“Kontrak dengan pemilik aplikasi sudah berakhir, jika dilanjutkan harus kembali menandatangani MoU dengan pihak ketiga,” kata Sem, Senin (19/02/2018).
Soal anggaran sebesar Rp90 juta, ia juga membenarkan. Menurutnya, anggaran itu digunakan untuk pembuatan aplikasi One Bit.
“Aplikasi itu bukan hanya digunakan Pemkot, tapi juga Polres Bitung lewat aplikasi Panix Button. Tapi sayang sudah tak bisa digunakan,” katanyan
Dengan tak aktifnya One Bit, Sem mengkau hanya mengandalkan Grup Konsultasi Pelayanan Publik Kota Bitung (KP3B) di facebook untuk berinteraksi dengan masyarakat yang menyampaikan pengeluhan.
“Tapi itu tak sama dengan One Bit, karena admin KP3B tak diangkat Pemkot juga tak ada alokasi anggaran khusus sehingga tak bisa diklaim milik Pemkot,” katanya.
(abinenobm)
Bitung – Aplikasi androit One Best Information Technology (One Bit) yang digadang-gadang menjadi sarana interaksi jajaran Pemkot dengan masyarakat dalam menyelesaikan berbagai pengeluhan, tinggal kenangan?
Dari informasi, aplikasi itu tak bisa lagi digunakan, padahal sebelumnya Pemkot sudah mencairkan anggaran sebesar Rp90 juta untuk One Bit.
Informasi itu tak ditampik Koordinator Bitung Command Room, Sem Muhaling.
Ia membenarkan jika aplikasi One Bit sudah tidak aktif lagi semenjak kontrak berakhir tanggal 31 Desember 2017.
“Kontrak dengan pemilik aplikasi sudah berakhir, jika dilanjutkan harus kembali menandatangani MoU dengan pihak ketiga,” kata Sem, Senin (19/02/2018).
Soal anggaran sebesar Rp90 juta, ia juga membenarkan. Menurutnya, anggaran itu digunakan untuk pembuatan aplikasi One Bit.
“Aplikasi itu bukan hanya digunakan Pemkot, tapi juga Polres Bitung lewat aplikasi Panix Button. Tapi sayang sudah tak bisa digunakan,” katanyan
Dengan tak aktifnya One Bit, Sem mengkau hanya mengandalkan Grup Konsultasi Pelayanan Publik Kota Bitung (KP3B) di facebook untuk berinteraksi dengan masyarakat yang menyampaikan pengeluhan.
“Tapi itu tak sama dengan One Bit, karena admin KP3B tak diangkat Pemkot juga tak ada alokasi anggaran khusus sehingga tak bisa diklaim milik Pemkot,” katanya.
(abinenobm)